Cerita di Balik Karya 1989-1997
Tugas Akhir arsitektur S1, 1989 dan Atap Julang Ngapak, dan Karakter Khas Desain Atap.
Calon paksuku ini, ketika tugas akhir, mengangkat tema bangunan tradisionil ala Sunda. Budaya Sunda yang indah dan penuh makna , serta filosofi luhurnya amat mengundang kekagumannya.
"Typologi Atap Tradisional Jawa Barat Ditinjau dari Perkembangannya"
Selanjutnya dalam banyak karya desainnya , tertuang bentuk bentuk atap yang terinspirasi julang ngapak. Atap khas arsitektur Sunda. Budaya dan seni Sunda sangat menginspirasinya. Kakek dari ibundanya asli Cianjur,nenek dari ibundanya blasteran Jawa-Bandung dan Belanda. Terlahir di Kota Bandung, sehari-hari di rumah menggunakan Bahasa Sunda. Sementara kakek dari ayahnya berasal dari Serang (Banten), dan nenek dari ayahnya seorang Tionghoa.
Kecenderungan mengangkat budaya dengan seni artistik setempat , menjadi sangat kuat. Terutama pada bagian atap bangunan.Satu lagi yang kerap menjadi ciri karyanya, ornamen garis warna hijau (kelak garis warna hijau dalam rumah instan Risha yang pertama). Juga lisplang di garis atap, menggunakan warna hijau. Itu jadi ciri khas karyanya.
Tahun 1990-1992, Desain kantor dan Rumah Tinggal
Karya karya desain untuk PT Arsiperfekta (Konsultan Arsitektur, Kontraktor dan Developer)
Arief Sabaruddin (dulu masih rekan kerjaku di konsultan , belum jadi pak suami ) yang masih baru sebagai PNS , jam kerjanya hanya sampai jam 13.00, jam 14.00 selanjutnya sudah datang ke kantor tempatku bekerja . (Pekerjaanku mensupervisi keuangan dan administrasi kantor). .
Jadi kerjanya double, pagi sebagai PNS, siang hingga sore dan malam, sebagai arsitek di konsultan.
Saat survey ke lapangan kadang kami bareng , dan saat lembur juga. Biasanya setelah desain tuntas, gambar kerja nanti digarap oleh para drafter. Dulu tuh membuat gambar kerja dan desain arsitektur masih manual, pakai kalkir, meja gambar, mesin gambar. Gambar kerja oleh para drafter. Bagian hitung strukturnya temanku, Mariyah , dari teknik sipil.
Nah. (Calon) paksu ku ini, terbilang cepat sekali kalau membuat gambar, kerja apapun cepat .Yang lain masih sepertinya mikir-mikir, ia malah sudah selesai.Lengkap sampai proporsalnya juga. Jadi aku terpesona . Seingatku desain yang pernah direalisasikan, salah satunya rumah tinggal di Kemanggisan Illir. Yang menurut para drafter tergolong sulit untuk membuat gambar kerja dan saat dibangun.
Ketika calon paksuku turun ke lapangan, akhirnya apa yang dimaksud dari desain terpecahkan. Jadi yang tidak terpikirkan oleh orang lain . Jadilah bangunan yang bentuk atapnya, lumayan rumit.
1991, Mulai Kerja Tambahan Jadi Asdos di Arsitektur Unpar
Sambil kerja sebagai PNS di pagi hingga jam 13 atau jam 14, selanjutnya kerja di kantor konsultan sampai sore atau malam hari.
Kebetulan ada teman se alumni Arsitektur Unpar yang mengajaknya mengajar di sebagai asdos di Unpar. Dan (calon) pak suami , sepulang kantor dari konsultan/developer/kontraktor tempat kami bekerja, mengajakku ke Unpar untuk memasukkan berkas lamaran dan CV. Alhamdulillah ternyata keterima dan mulai mengajar.
Ada satu karya setiap mengajar, yakni metoda cara mentransfer ilmu kepada mahasiswa/i agar mudah dipahami dan bermanfaat. Jadi asdos itu, harus kembali belajar sebelum mengajar. Harus menyiapkan bahan yang akan diajarkan. Harus menyiapkan bahan tugas dan bahan ujian. Memeriksa hasil tugas dan ujian.
Maka, bekerja di konsultan jamnya jadi berkurang, karena ada 2 hari dalam sepekan yang digunakan untuk mengajar di Kampus Unpar Ciumbuleuit. Gedung 4 yang penuh kenangan indah.
1991-1993
Setelah jadi pak suami, kebetulan dapat kesempatan meneruskan paska sarjana, menuntut ilmu di ENTPE Lyon Prancis, alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, ternyata lulus terbaik dengan predikat Excellent
Tahun 1994, Desain Protoype Sekolah
Tahun ini , sepulang paksu dari Prancis (November 1993) menyelesaikan paska sarjana S2 nya, mulai ikut berkontribusi dalam membuat desain prototype bangunan sekolah yang dibuat secara bersama dengan rekan-rekan sekantornya. Pekerjaan ini didapat dari Pak Sadikin. Digarap bareng.
Seingatku, untuk menyelesaikan karya ini, paksu dan teman-temannya sampai bergadang . Saya sendiri pernah kebagian juga menjaga plotter , alat print gambar desain dan gambar kerja saat itu. Printer jenis Ploter ini hasil menyewa selama proyek saja. Rumah kecil kami type 36, yang dapurnya di teras belakang, berubah jadi workshop. Mesin tersebut kerja 24 jam tak boleh terhenti. Jadi kudu ada operator yang menjaganya. Mengisi tintanya jika habis, mengganti kertas secara hati-hati.
Karena paksu lumayan sudah kelelahan, tapi print gambar kertas kalkir kudu terus berjalan. Jadi ketika beliau sejenak tertidur, gantian , saya yang menunggui mesin printer tempo dulu bekerja.
Yup , ini memang bukan pekerjaan dari instansi tempat suami bekerja, tapi di luar itu. Dulu itu , hari Sabtu tetap kerja, hari kerja juga tidak sampai sore, tapi jam 2 siang udah pulang. Jalanan kota Bandung dari Cileunyi ke Riung Bandung belum ada istilah macet. Sebagai arsitek, paksu jadi bisa menggarap orderan kerja pesanan dari luar kantor.
Lumayan kan, saat itu gaji selalu habis untuk cicilan bulanan rumah KPR BTN , jadi untuk bisa mencukupi keseharian, kudu kerja tambahan. Nah dari jasa desain bangunan inilah kami bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Alhamdulillah.
Nah , pulang kantor, kerja lagi di rumah. Atau bisa juga survey ke lapangan dulu, potret-potret lokasi dimana akan dibangun rumah dan lain sebagainya.
Nah pekerjaan luar kantor , digarap di rumah.
Pernah ketika menggarap desain prototype sekolah. Sebagai arsitek dalam sebuah tim , ada seorang temannya ikut menginap di rumah, karena harus bergadang menyelesaikan proyek perencanaan. Waktu itu rumah BTN kami type 36. Lumayan sempit. Nah teman paksu terpaksa tidur di atas karpet dan kasur tipis. Maklum , pas baru pindah, kami memang belum memiliki tempat tidur atau sofa. Yang ada hamparan karpet dan kasur di lantai.
Alhamdulillah , proyek tersebut tuntas juga dan bermanfaat bagi banyak orang. Semakin bermanfaat, semakin besar tercatat amalan kita dalam tinta kebajikan. Semoga ridho Allah menyertai , aamiin.
Prototype sekolah memang terealisasi karya desain tersebut , menjadi bangunan-bangunan sekolah. Kalau mengamati bangunan-bangunan seekolah SMP dan SMA , saya jadi teringat masa-masa perjuangan gambar-gambar ini digambar di rumah mungil kami .Sebuah rumah subsidi yang dibeli dengan bantuan KPR Bank BTN.
Desain Prototype Sekolah , bersama sebuah Tim , digambar oleh Pak Suami, Arief Sabaruddin di tahun 1994 |
Tahun 1994, Kembali Mengajar di Unpar ,
Mulai mengajar kembali sebagai Asisten Dosen di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Unpar
Mengajar sebagai as dos di Studio . Dulu lalu lintas masih lancar jaya, dari kantor Cileunyi , jika sore sampai malam melaju ke Ciumbuleuit. Selanjutnya hari Sabtu menjadi hari libur kerja PNS, dimanfaatkan untuk jam mengajar .
Untuk bisa mengajar, selalu mengisi celah waktu dengan membaca, membuat sketsa, atau menulis ulang bahan ajar. Karena proses mengajar memerlukan empati tinggi, memahami pola pikir mahasiswa. Sehingga apa yang disampaikan lebih sistematis terstruktur, dan mudah dipahami.
Memeriksa tugas mahasiswa, hasil ujian, memberi nilai , memerlukan kefokusan . Biasanya saya kebagian membantumemposting hasil nilai tugas dan ujian mahasiswa ke daftar nilai. Lalu menyusun dan memilah-milah tumpukan tugas dan hasil ujian.
Malam hari untuk menggarap pesanan-pesanan desain, dan siangnya turun ke lapangan memantau pelaksanaan sambil melakukan pengawasan.
Bukan tanpa perjuangan, menyetir lintas ujung tenggara , yakni Cileunyi , menuju jalan Ciumbuleuit , di utara Bandung. Hanya kegiguhan dan daya juang yang ebuat pak suamiku mampu tetap mengajar sebagai asisten dosen SPA 5dan SPA 6 di Unpar. Lalu karena kesibukan semakin tinggi sebagai PNS, ada oengurangan jam mengajar , hanya hari Sabtu saja. Namun tahun 2015, sudah tidak bisa lagi ke Kampus Unpar untukmenjadi asdos karena masalah waktu. Tahun 1990 sampai 2015,sudah 25 tahun mengabdi di Arsitektur Unpar sebagai tenaga pengajar luar biasa.
Tahun 1994, desain dan pengawasan Villa, Padepokan , Masjid dan Site Plannya , dlsbnya.
Tahun 1994, rekan sekantor, Pak Bambang Seno mengajaknya menggarap proyek cottage, villa, masjid dan ampiteater. Pak suami sebagai arsitek diminta menggambar. Tak butuh waktu lama gambarselesai,diACC oleh owner , dan kami mengajak pasukan drafter yang dulu bareng di konsultan untuk membuat gabar kerjanya. Gerak cepat. Hasil di bawa ke Pak Bambang dan adiknya sebagai insinyur teknik sipil . Untuk merealisasikan dalam pelaksanaan. Dan pak suami kebagian pengawasan.
Saat itu anak sulung masih orok, usianya baru 1,5 tahun. Setiap hari Sabtu siang kami berangkat bareng ke proyek. Sambil membawa bekal dari rumah. Suami kerja, saya mengasuh anak bermain di lokasi, kalau lelah dan anak tertidur, kami masuk ke mobil. Saat makan , sambil menyuapi anak di lapangan.
After: Villa (gambarnya di atas) yang sudah direalisasikan, bangunan tahun 1994. Masih tampak kokoh dan cantik , meski sudah lebih dari 20 tahun berlalu. (sumber foto: Face book Manggala Giri ) |
Before: Gambar Arsitektur , Amfiteater, Karya Arief Sabaruddin 1994 |
Arsitektur , site plan, cottage, hotel, amphiteater, dll . Karya Arief Sabaruddin 1994 |
Before: Gambar Arsitek , Masjid At Taubah, 1994 |
Arsitektur Villa , Karya Arief Sabaruddin 1994 |
Desain Arsitektur , Karya Arief Sabaruddin 1994 |
Desain Arsitektur , Karya Arief Sabaruddin 1994 |
Karya Arief Sabaruddin 1994 |
1994, Perencanaan Rumah Tinggal
Rumah Tinggal, Jln Gegerkalong, karya arsitektur Arief Sabaruddin , 1994 |
Tahun 1995-1996, Desain Perencanaan dan Pengawasan Renovasi Hotel, Rumah Tinggal, Masjid , Perumahan , Proporsal, (Site Plan) dll
Ciri Khas , Atap Julang Ngapak dan Garis Hijau
Menerima job desain arsitektur, mengundang para drafter ke rumah untuk membantu membuat gambar kerja, dan mengajak rekan teknik sipil untuk perhitungan struktur. Sebetulnya pak suami tidak hanya sebagai perencana, tapi kerapkali merangkap jadi mandor , selain pengawasan. berurusan dengan tukang.
Lagi-lagi , model atap Julang Ngapak, dan garis-garis ornamen warna hijau , menjadi ciri khas karya pak Su. Hanya saja untuk Hotel Lingga , warnanya sekarang sudah berubah, dulu biru dan hijau.
Foto jepretan Arief Sabaruddin , Hotel Lingga 1996, sebelum direnovasi |
penuh perjuangan
BalasHapusHatur Nuhun Ade
Hapus