Daftar Blog Saya

Minggu, 06 Juni 2021

Taman Dinding Sederhana, Penuh Warna Cantik

 

Taman Dinding Sederhana, Murah Meriah,  yg Cantik


Bunga Krokot, Portulaca, atau Bunga Gelang, Mudah berbiak, rajin berbunga, murah  meriah . Hanya sayang, berbunganya hanya saat matahari terbit . 




Ini pengalamanku saat  menata halaman sendiri, tanpa  jasa ahli . Atau  profesional.Jujur saja, menanam sendiri, mengatur sendiri, ternyata mengasyikkan lho. Biar betah dan tidak bosan, meski rumah yang saya huni sekarang istilahnya rumah cepat bangun, alias Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). Ya supaya bikin betah, dibuat model agak rumah panggung .




Sengaja kami biarkan rumahnya seluas hanya seluas 54 m2 dengan halaman  sekitar 200 m2. Ada lantai atas yang berbentuk mezanin , hanya satu ruangan kecil untuk menyimpan buku. Letaknya tak jauh dari Sungai. Mengingatkan saya pada rumah saya sebelumnya, yang di belakangnya juga ada sungai.


Sungai di belakang rumah 


Dinding yang kosong , di pelataran samping rumah, bisa cantik dengan hadirnya bebungaan di dinding. Tidak perlu yang mahal-mahal. Yang penting perawatannya   tidak susah. Tidak sempat  menyiram dalam satu dua haripun bisa kuat.








Halamannya lebih banyak hamparan paving blok. Sebagai perkerasan  dan untuk parkiran kendaraan. Juga kalau ada tamu bisa masuk halaman rumah.


Pasalnya, jalan depan rumah lumayan sempit, kalau tamu kami parkir di pinggir jalan, bakal menyusahkan mobil yang lalu lalang.



Mengapa kami memilih paving blok dan grassblok untuk perkerasan halaman parkir? Alasannya  demi memperhatikan resapan air. Jika kami membetonnya , bakalan menutup seluruh permukaan  bumi saat hujan.


Di satu sudut kami buatkan sumur resapan. Sebuah rumah haruslah peduli lingkungan dan ramah lingkungan yang berkelanjutan.





Taman Dinding 


Nah , saya ingin cerita tentang dinding berhias. 


Benteng samping rumah  tampak dingin kesannya jika tanpa tanaman. Maka untuk menggantung aneka tanaman  juga pembibita, saya  membeli kawat ayam  di toko bahan bangunan dekat rumah. Lalu menggunakan paku untuk tempat peranti  menggantung pot kecil. 


Pot dari daur ulang sampah plastik. 


Tadinya rencana saya ingin mengulang kenangan Taman Gantung  Pagar BRC di rumah pertama saya tahun 2003 -2007 di  Riung Bandung




Seperti biasa saya mengumpulkan bekas botol dan gelas plastik air mineral . Juga poly bag  bekas.


Untuk melubanginya  kali ini saya gunakan solder. Puluhan tahun silam kalau melubangi bagian bawah bakal pot daur ulang ini, saya manfaatkan pisau yang dipanaskan di kompor.



Untuk media tanamnya, saya mencampur media tanam yang sudah jadi, dengan tanah hitam Lembang . Ada juga media tanam yang  saya campur tanah subur (Lembang) , sekam bakar, cocovit (serbuk sabut kelapa), kompos dan pupuk kandang.







Ini dinding yang masih baru saya  pasang kawat dan pot-pot daur ulang. Masih berantakan. 



Before. Potnya masih berantakan, masih belum sempat dirapihkan. Polybag dari bekas kemasan Lifebuoy cair dan Sunlight  juga Molto, saya gunakan untuk memperbanyak krokot jenis sutra bombay. 



Di rumah lama , yang sebelumnya,  saya sempat membuat kompos sendiri. Karena sekarang belum sempat, jadi saya membeli kompos dari penjual tanaman.

 

Cara membuat lubang, misalkan gelas bekas Aqua, bawahnya di buat lubang di dasar gelas,  bagian tengah , dan di pinggir-pinggirnya. Sementara dengan mulut gelas, di atas, jarak 3 cm , saya buat lubang untuk kawat penggantung.


Hal yang sama  juga untuk polybag daur ulang, melubangi bawahnya pakai solder.



pot bunga daur ulang dari bungkus Molto dll


Untuk menggantung pot-pot daur ulang ini , bisa memanfaatkan kawat  untuk gorden. Biasa dibeli di tukang gorden. Bisa juga menggunakan kawat biasa yang di potong kecil. Hanya kalau kawat gorden lebih praktis dan rapih.


Nah , jadilah taman cantik murah meriah  penghias dinding.

Tanaman pilihan saya, krokot. Tadinya saya hanya membeli 3 atau 4 pot bunga krokot di Bandung, kawasan Gede Bage.  Lalu krokot ini saya perbanyak dengan stek. Lama-lama menjadi banyak.Tadaaa, kalau sudah banyak cantik.

Bunga Krokot, ditanam dalam pot  daur ulang, bekas minum air mineral dan sejenisnya, dibuat lubang bawahnya, juga lubang di samping, untuk kawat pengait  .Saya gunakan kawat untuk pengait  gorden



After, Pot-pot Pollybag daur ulang pembungks Molto dan Sabun Cair Lifebuoy  ,serta Sunlight , setelah  dirapihkan, menggunakan 2 kawat di 2 sudut atas , supaya rapih . 

Kelemahannya , mereka bunganya hanya mekar pagi dan siang. Jika senja dan subuh masih kuncup. Tapi tidak masalah,  daunnya yang lebat juga sudah bikin hati sejuk  saat mata bisa memandang warna-warnanya yang hidup dan memancarkan semangat. 

 

Dengan berjalannya waktu, saya mengubah susunannya. Ada yang saya pindahkan ke tanah .Atau pot yang lebih besar.


Untuk polybag bekas Molto, Lifebuoy cair , atau bekas Sunlight dan minyak goreng , tadinya saya menggantung hanya dengan satu kawat di tengah-tengah. Ternyata kurang rapih.


Akhirnya saya gunakan dua kawat pengait di dua ujung , jadi lebih rapih. Saya gunakan untuk memperbanyak setek bunga vinca.

Supaya bunga krokot berbunga, sesekali tambahkan pupuk NPK untuk bunga.

Krokot Jenis Sutra Bombay 

Krokot  ,Portulaca, Warna-warnanya  banyak dan cantik 




Oya, kenapa saya tidak menanam tanaman yang mahal, kebanyakan tanaan murah dan gammpang tumbuh. Alasannya saya tidak selalu sempat untuk mengurus taman,  sayang sekali  kalau tanaman mahal dan bagus terbengkalai.


Jadi bebungaan yang ada di taman saya, bunga bunga strong. Yang gampang tumbuh dan berbiak.

Seperti Krokot, Zinnia, Vinca (Tapak Dara) ,Cosmos, Telang.


Rasa bahagia  saat bunga-bunga yang kita tanam bersemi  bak musim semi di negeri sub tropis.


Bunga Cosmos

Bunga Vinca (Tapak Dara) 

Bunga Cosmos Kuning

Portulaca Putih (Krokot putih)

Zinnia Putih

Krokot Sutra Bombay / Moss Rose Kuning

Zinnia  Merah Tua

Vinca  / Tapak Dara

Krokot jenis Sutra Bombay , Moss Rose




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar