RISHA UNTUK KANTOR / RUMAH, CIKERUH |
Asal usul nama RISHA , Rumah Instan Sederhana Sehat.
Asal usul nama Risha . Pada suatu malam ketika pak suamiku masih mengutak atik rencana tulangan besi dan pracetak panel rumah instan, akhirnya memilih namanya sendiri. Sebagai penemu, ia merasa perlu mengabadikan nama panggilan kesayangan dari ibundanya. Meski ayahnya memberi nama Arief Sabaruddin, tapi ibunya tetap memanggilnya Risa.
Meski itu nama untuk
perempuan, ibunya punya maksud sendiri. Ibu mertuaku tersebut ingin semua huruf nama
anaknya diawali dengan R. Untuk Arief Sabaruddin, ia pilihkan Risa, mengambil dari nama
ayahnya, Isa, ditambah R, jadi Risa. Begitu ibu mertuaku cerita. Jadi sebetulnya
nama teknologi Risha , adalah nama kecil atau panggilan pak suamiku di rumah. Seluruh saudara kandung, keluarga besar dan teman SD. SMP, SMA, selalu memanggilnya Risa.
Saya mendukung pemilihan nama itu, karena mengandung doa dari ibunda. Saat karya bernama Risha ini kelak memberikan manfaat, maka catatan amal kebaikan itu akan tertulis di pintu-pintu langit.
Jadi setiap terbangun rumah instan, orang akan menyebutnya Risa, dimanapun ia terbangun. Nama pemberian ibunda . Semoga Tuhan mencatatnya sebagai amalan pahala yang selalu mengalir , dari ilmu yang bermanfaat
RISHA , sudah ditemukan sejak 2002, dipikirkan sejak lama sebelumnya
Tahun 2002 , pak suami sebetulnya sudah menemukan teknologi Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat), karena dipikirkannya sudah lama sebelum belumnya. Sama seperti ketika menciptakan Teknologi T-Cap. Dan kamar mandi kapsul. . Tadinya tahun 2002 sudah akan ia gunakan dalam sebuah rumah contoh di Antapani, rupanya belum mendapat persetujuan.
Betul, Pak suami , alumni arsitektur Unpar, namun tak banyak yang tahu, pernah dalam beberapa tahun pertama , selain kuliah arsitek, juga sambil kuliah di teknik bangunan (belajar tenik sipil) IKIP Bandung (sekarang UPI) beberapa tahun. Jadi dalam beberapa tahun kuliah sekaligus di 2 perguruan tinggi. Meski menyukai seni , karena masuk arsitektur membutuhkan jiwa seni yang tinggi, namun minat di bidang teknik sipil juga tinggi. Hanya saja akhirnya mengundurkan diri dari jurusan tekbang IKIP.
Sejak kecil, sering ikut ayahnya ke lapangan. membangun jembatan. Sejak kecil sering mengamati proses pembangunan jembatan di berbagai pelosok, logika struktur secara alam bawah sadar membuat minatnya pada dunia teknik sipil berkembang. Meski akhirnya memilih jurusan arsitektur saat kuliah, karena minatnya pada seni visual, seni lukis/gambar , dan fotografi (sejak SMAN 6 ikut fotografi ekskul) juga tinggi.
Dulu saat sekolah di SMAN 6 Jakarta, sering diminta teman-temannya dalam pelajaran gambar teknik. Juga sering dapat julukan Si Coki (tokoh kartun dalam majalah Hai),saking cepatnya kalau menyelesaikan gambar.
Itu sebabnya teknologi T-cap dan Risha bisa lahir dari pemikiran dan analisanya. Selain itu bekal bekerja di konsultan dan kontraktor, kerja turun langsung ke lapangan, saat masih kuliah, setelah baru lulus, dan di tahun- tahun pertama bekerja sebagai PNS di Departeman PU.
Dulu kerja sebagai PNS pulang jam 14.00, pak suami ngantor lagi di konsultan. Sebagai arsitek, yang tidak hanya di ranah perencana, tapi juga pengawas dalam pelaksanaan. Satu kantor denganku.
Saat itu saya terkesima karena kemampuannya menggambar sangat cepat di atas rata-rata. Baik desain bangunan, site plan ,dan proporsal. Bahkan drafterpun sering kebingungan, sulit mengikuti, ketika harus menerjemahkan desain pak suami yang cepat dan kerap susah terpikirkan orang lain .
Lalu pak suami turun menjelaskan, bahkan selalu mengajarkan. Jadi seperti bapak guru saja saat turun ke lapangan. Baru mereka menyadari.... ya ampun, ternyata. Jadi, jalan pemikiran pak suami sering yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang pada umumnya. Juga ketika desain akan dijadikan bangunan,seringkali ikut langsung ke lapangan. sehingga mandor yang tadinya bingung, mendapatkan jawaban harus bagaimana . baru mereka bilang, oooh, ternyata, betul, bagus...tapi kenapa ya tak terpikirkan oleh kami ya...?.
Tahun-tahun pertama sebagai PNS. Banyak waktu luang. Di luar bekerja sebagai PNS , pak suami juga menerima jasa mendesain yang cukup banyak, rumah tinggal, cottage, kantor , klinik , dan lainnya. Sampai membuat proporsalpun dikerjakan. Termasuk membuat video, yang saat itu masih langka orang yang bisa meengedit video. Pak suami belajar editing video otodidak, saat kuliah paska sarjana di Prancis 1991. Itu sebabnya kami sering bergadang menuntaskan pekerjaan luar kantor.
Teknologi T-Cap dan Kamar mandi Kapsul, penemuan yang pertama sebelum Risha .
Sebelumnya di tahun 1999, pertama kali juga ide pak suami berupa teknologi T-cap diuji coba. Teknologi T-cap ini tujuannya untuk mereduksi biaya dalam rumah susun. Rumah susun sederhana adalah upaya untuk percepatan pemenuhan kebutuhan rumah tinggal.
Bersamaan dengan itu sempat ikut pak suami wara wiri ke pabrik Fiber, ternyata memesan Kamar mandi Kapsul yang dicetak, tujuannya untuk mengurangi kebocoran kamar mandi di bangunan bertingkat. Kamar mandi kapsul ini bisa juga menjadi kamar mandi instan yang mobile.
Nah , waktu itu , teknologi T-Cap adalah penemuan pertama, dan itu yang pertama dipatenkan . Pak suami cari tahu sendiri bagaimana mematenkan hasil karya, dan minta bantuan adik sepupuku yang sarjana hukum dan pengacara.
Belajar dari penemuan T-Cap, maka pak suami mengatakan pentingnya menggunakan identitas nama penemu dalam sebuah penemuan, dan segera mempatenkan karya. Teknologi Risha adalah penemuan ke 2. Setelah T-cap.
Lab Struktur Puskim Balitbang tempat pengujian Teknologi T-Cap untuk rumah susun pracetal modular , tahun 1999 . |
Kembali ke proses peluncuran Rumah Instan Risha .
Setelah melalui masa pemikiran yang panjang , dicoba , diutak atik sejak tahun 2002 . Tahun 2004 awal tahun mulai dituangkan dalam bentuk produk. Dibentuklah tim. Lalu diuji coba di lab struktur untuk ketahanannya terhadap gempa (ada dalam video).
Ternyata memiliki daya tahan terhadap gempa. Tadinya bulan Agustus akan diluncurkan. Namun mundur jadi tanggal 20 Desember 2004.
Sayangnya
saat peluncuran tersebut rumah kami sedang dilanda banjir, kami terpaksa mengungsi di rumah adik suamiku. Jadi
agak serba darurat saat itu. Alhamdulillah , segalanya lancar.
Untuk melengkapi sosialisasi mengenai rumah instan ini, suamiku menulis sebuah buku.
Namun kelak setelah peluncuran, rumah instan ini berhasil dibangun dalam jumlah besar dan cepat oleh IOM untuk mempercepat pembangunan rumah pengungsi di Aceh usai gempa dan tsunami, maka bertemu dengan sebuah penerbit.
Ceritanya , Pak Bas (Basuki Hadimuljono, sekarang menteri PUPR) dulu adalah Kabalitbang Deprtemen PU. Beliau mengajak pak suami (Arief Sabaruddin) yang waktu itu masih eselon IV di Puskim Balitbang PU, untuk presentasi tentang RISHA di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Pak Bas sangat mendukung untuk menjadikan RISHA dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Saat itu pak suami dari Bandung mengemudikan sendiri mobil Taft hitam , mobil perjuangan kami. Menyetir sampai ke Bekasi, kediaman Pak Bas saat itu (sekarang sudah menjadi jalan Becakayu). Mobil Taftnya menumpang parkir di rumah pak Bas. Pak suami ikut menumpang di mobil Pak Bas menuju ke perguruan tinggi swasta di Jakarta tersebut.
Saat itulah Pak Bas betul-betul menyimak tentang apa itu RISHA rumah instan sederhana sehat. Ternyata ada seorang dari pihak penerbit Griya Kreasi (Penebar Swadaya / Grup Majalah Trubus) yang ikut menyimak.
Penerbit itu menghampiri , lalu menawarkan /meminta suamiku menuliskan buku tentang Risha . Tahun 2006 , ini buku pertama tentag Risha yang ditulis langsung oleh penemunya sendiri, Arief Sabaruddin. Maka terbitlah buku MEMBANGUN RISHA,
Arief Sabaruddin, pak suami (alm) , saat itu juga sangat komprehensif untuk melengkapoi teknologi ini. Bukan hanya menerbitkan, bukiu, tapi juga menulis sendiri manual cara step by step memroduksi sampai perakitan RISHA. Giat juga menjelaskan manfaatnya.
Arief Sabaruddin juga membuat sendiri program komputer Sistim Informasi Desain RSH Sistem RISHA yang didaftarkan sebagai Hak Cipta Ke Dirjen HAKI. Memang ia selalu totalitas dan komprehensif dalam berkarya.
https://www.youtube.com/watch?v=h_NuxYEaXgQ&t=12s
RISHA di Aceh, dibangun oleh IOM (International Organisation of Migration ) tahun 2005 |
Video Risha utnuk korbanbencana Aceh , yang diproduksi oleh International Organisation of Migration (IOM) , tahun 2005
Teknologi Risha ini juga digunakan untuk sekolah Mutiara Bunda, rumah tinggal, dan untuk lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar