Daftar Blog Saya

Rabu, 26 Januari 2022

RISHA , CATATAN KECIL DI BELAKANG LAYAR (2) DESAIN DAN PEMANFAATAN


RISHA UNTUK KANTOR / RUMAH, CIKERUH


Video saat Arief Sabaruddin Penemu RISHA menyosialisasikan  rumkah insgtan sederhana sehat , dan menceritakan tentang Pak Purwoko, UMKM yang menjadi aplikator RISHA di Cileunyi  Kabupaten Bandung. 

Asal usul nama RISHA , Rumah Instan Sederhana Sehat. 

Asal usul  nama Risha . Pada suatu malam ketika pak suamiku masih mengutak atik  rencana  tulangan besi dan pracetak panel rumah instan, akhirnya memilih namanya sendiri. Sebagai penemu, ia merasa perlu mengabadikan nama panggilan kesayangan  dari ibundanya. Meski ayahnya memberi nama Arief Sabaruddin, tapi ibunya tetap memanggilnya Risa.

Meski itu nama untuk perempuan, ibunya punya maksud sendiri. Ibu mertuaku tersebut ingin semua huruf nama anaknya diawali dengan R. Untuk Arief Sabaruddin, ia pilihkan Risa, mengambil dari nama ayahnya, Isa, ditambah R, jadi Risa. Begitu ibu mertuaku cerita. Jadi sebetulnya nama teknologi Risha , adalah nama kecil atau  panggilan pak suamiku di rumah. Seluruh saudara kandung, keluarga besar dan teman SD. SMP, SMA, selalu  memanggilnya Risa.

Saya mendukung pemilihan nama itu, karena mengandung doa dari ibunda. Saat karya bernama Risha ini  kelak memberikan manfaat, maka catatan amal kebaikan itu akan tertulis di pintu-pintu langit.

Jadi setiap terbangun rumah instan, orang akan menyebutnya Risa, dimanapun ia terbangun. Nama pemberian ibunda . Semoga Tuhan mencatatnya sebagai amalan pahala yang selalu mengalir , dari  ilmu yang bermanfaat 

RISHA , sudah ditemukan sejak 2002, dipikirkan sejak lama sebelumnya

Tahun 2002 , pak suami  sebetulnya sudah menemukan teknologi  Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat), karena dipikirkannya sudah  lama sebelum belumnya. Sama seperti ketika   menciptakan Teknologi T-Cap. Dan kamar mandi kapsul. . Tadinya tahun 2002 sudah akan ia  gunakan dalam sebuah rumah contoh di Antapani, rupanya belum mendapat  persetujuan. 

Betul, Pak suami , alumni  arsitektur Unpar, namun tak banyak yang tahu,  pernah dalam beberapa tahun pertama , selain kuliah arsitek, juga sambil kuliah di teknik bangunan (belajar tenik sipil)  IKIP Bandung (sekarang UPI) beberapa tahun. Jadi dalam beberapa tahun kuliah sekaligus di 2 perguruan tinggi. Meski  menyukai  seni , karena masuk arsitektur membutuhkan jiwa seni  yang tinggi, namun  minat di bidang teknik sipil juga tinggi.  Hanya saja akhirnya  mengundurkan diri dari jurusan tekbang IKIP. 

Sejak kecil, sering ikut ayahnya ke lapangan. membangun jembatan. Sejak kecil sering mengamati proses pembangunan jembatan di berbagai pelosok, logika struktur  secara alam bawah sadar membuat minatnya pada dunia teknik sipil berkembang. Meski akhirnya memilih jurusan arsitektur saat kuliah, karena minatnya pada seni visual, seni lukis/gambar , dan fotografi (sejak SMAN 6 ikut fotografi ekskul) juga tinggi. 

Dulu saat sekolah di SMAN 6 Jakarta,  sering diminta teman-temannya dalam pelajaran gambar teknik. Juga sering dapat julukan Si Coki (tokoh kartun dalam  majalah Hai),saking cepatnya kalau menyelesaikan gambar. 

Itu sebabnya  teknologi T-cap dan Risha  bisa  lahir dari pemikiran dan analisanya.  Selain itu bekal bekerja di konsultan dan kontraktor, kerja turun langsung ke lapangan,  saat masih kuliah, setelah baru lulus,  dan di tahun- tahun pertama bekerja sebagai PNS di Departeman PU.

Dulu kerja sebagai PNS pulang jam 14.00, pak suami ngantor lagi di konsultan. Sebagai arsitek, yang tidak hanya di  ranah perencana, tapi  juga pengawas dalam pelaksanaan. Satu kantor denganku. 

Saat itu saya terkesima karena kemampuannya menggambar sangat cepat  di atas rata-rata. Baik desain bangunan, site plan ,dan proporsal.  Bahkan drafterpun sering kebingungan, sulit mengikuti,  ketika harus menerjemahkan desain pak suami yang cepat dan kerap susah terpikirkan orang lain  . 

Lalu pak suami turun menjelaskan, bahkan selalu mengajarkan. Jadi seperti bapak guru saja saat turun ke lapangan.  Baru mereka menyadari.... ya ampun, ternyata. Jadi, jalan pemikiran pak suami sering  yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang pada umumnya.  Juga ketika  desain akan dijadikan bangunan,seringkali  ikut langsung  ke lapangan. sehingga  mandor yang tadinya bingung,  mendapatkan jawaban harus bagaimana . baru mereka bilang, oooh, ternyata, betul, bagus...tapi kenapa ya  tak terpikirkan oleh kami ya...?.  

Tahun-tahun pertama sebagai PNS. Banyak waktu luang. Di luar bekerja  sebagai PNS , pak suami juga menerima jasa mendesain  yang cukup banyak, rumah tinggal,  cottage, kantor , klinik , dan lainnya. Sampai membuat proporsalpun dikerjakan. Termasuk membuat video, yang saat itu masih langka orang yang bisa meengedit video. Pak suami belajar editing video otodidak, saat kuliah paska sarjana di Prancis 1991.  Itu sebabnya kami sering bergadang menuntaskan pekerjaan  luar kantor. 

Teknologi T-Cap dan Kamar mandi Kapsul, penemuan yang pertama sebelum Risha

Sebelumnya di tahun 1999, pertama kali juga ide pak suami  berupa teknologi T-cap diuji coba. Teknologi T-cap ini tujuannya untuk mereduksi biaya dalam rumah susun. Rumah susun sederhana adalah upaya untuk percepatan  pemenuhan kebutuhan rumah tinggal.




Bersamaan dengan itu sempat ikut pak suami wara wiri ke pabrik Fiber, ternyata memesan Kamar mandi Kapsul yang dicetak, tujuannya untuk mengurangi kebocoran kamar mandi di bangunan bertingkat. Kamar mandi kapsul ini bisa juga menjadi kamar mandi instan yang  mobile.



Nah , waktu itu , teknologi T-Cap adalah penemuan pertama, dan  itu yang pertama dipatenkan . Pak suami cari tahu sendiri bagaimana mematenkan hasil karya, dan minta bantuan adik sepupuku yang  sarjana hukum dan pengacara. 

Belajar dari penemuan T-Cap, maka pak suami  mengatakan pentingnya menggunakan identitas nama penemu dalam sebuah penemuan, dan segera mempatenkan karya. Teknologi Risha adalah  penemuan ke 2. Setelah T-cap. 

Lab Struktur Puskim Balitbang tempat pengujian Teknologi T-Cap untuk rumah susun pracetal modular , tahun 1999 . 


Kembali ke proses peluncuran Rumah Instan Risha . 

Setelah melalui masa pemikiran yang panjang , dicoba , diutak atik  sejak tahun 2002 . Tahun 2004 awal tahun mulai dituangkan dalam bentuk produk. Dibentuklah tim. Lalu diuji coba di lab struktur  untuk ketahanannya terhadap gempa (ada dalam video). 

Ternyata  memiliki daya tahan terhadap gempa. Tadinya bulan Agustus  akan diluncurkan. Namun mundur jadi tanggal 20 Desember 2004.

Sayangnya saat peluncuran tersebut rumah kami sedang dilanda banjir, kami  terpaksa mengungsi di rumah adik suamiku. Jadi agak serba darurat saat itu. Alhamdulillah , segalanya lancar. 

Untuk melengkapi sosialisasi mengenai rumah instan ini, suamiku menulis sebuah buku. 

Namun kelak setelah peluncuran, rumah instan ini  berhasil dibangun dalam jumlah besar dan cepat  oleh IOM untuk mempercepat pembangunan rumah pengungsi di Aceh usai gempa dan tsunami,  maka bertemu dengan sebuah penerbit. 

Ceritanya , Pak Bas (Basuki Hadimuljono, sekarang menteri PUPR) dulu  adalah Kabalitbang Deprtemen PU. Beliau mengajak pak suami (Arief Sabaruddin)  yang waktu itu masih  eselon IV di Puskim Balitbang  PU, untuk presentasi tentang RISHA di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Pak Bas sangat mendukung untuk menjadikan RISHA dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Saat itu pak suami dari Bandung mengemudikan sendiri mobil Taft  hitam , mobil perjuangan kami. Menyetir sampai ke Bekasi, kediaman Pak  Bas saat itu (sekarang sudah menjadi jalan Becakayu). Mobil Taftnya menumpang parkir di rumah pak Bas. Pak suami ikut  menumpang di mobil Pak Bas menuju ke perguruan tinggi swasta  di Jakarta tersebut.

Saat itulah Pak Bas betul-betul menyimak  tentang apa itu RISHA rumah instan sederhana sehat. Ternyata ada seorang dari pihak penerbit Griya Kreasi (Penebar Swadaya / Grup Majalah Trubus) yang ikut menyimak.

 Penerbit  itu menghampiri , lalu menawarkan /meminta  suamiku menuliskan buku tentang Risha  . Tahun 2006 , ini buku pertama tentag Risha yang ditulis langsung oleh penemunya sendiri, Arief Sabaruddin. Maka terbitlah buku MEMBANGUN RISHA, 



Alhamdulillah saat Pak Bas menjadi menteri PUPR  kelak, beliaulah yang  membuat kebijakan  bahwa rumah pasca bencana menggunakan Rumah Instan Sederhaan Sehat RISHA. Terimakasih banyak Pak Bas. Insya Allah pahalanya mengalir untuk bapak yang membuat kebijakan serta insan PUPR yang merealisasikannya , sebagai ilmu yang bermanfaat. 

Arief Sabaruddin, pak suami (alm) , saat itu juga  sangat komprehensif untuk melengkapoi teknologi ini. Bukan hanya menerbitkan, bukiu, tapi juga menulis sendiri manual cara  step by step memroduksi sampai perakitan RISHA. Giat juga menjelaskan manfaatnya. 

Arief Sabaruddin juga membuat sendiri program komputer Sistim Informasi Desain RSH Sistem RISHA yang didaftarkan sebagai Hak Cipta Ke Dirjen HAKI. Memang  ia selalu totalitas dan komprehensif dalam berkarya. 





https://www.youtube.com/watch?v=h_NuxYEaXgQ&t=12s


RISHA UNTUK KORBAN BENCANA 

Risha untuk Korban Bencana di Aceh 

RISHA di Aceh, dibangun oleh IOM  (International Organisation of Migration ) tahun 2005 

Rekam jejak dibangun dan diproduksinya Risha untuk mempercepat bantuan rumah korban tsunami di Aceh, yang ternyata kokoh  menghadapi angin kenang dan gempa  susulan yang masih terus terjadi di Aceh. Ada dalam video  yang  diproduksi oleh IOM.  Menejemen IOM sangat baik sekali sehingga kualitas  Risha dalam pengawasan IOM sangat terjamin. 

Video Risha  utnuk korbanbencana Aceh , yang diproduksi oleh International Organisation of Migration (IOM) , tahun 2005


Baca di tautan ini ,tentang sejarah RISHA dan pembangunannya untuk korban Tsunami dan gempa di Aceh , di 


Selanjutnya RISHA juga dibangun untuk membantu korban-korban bencana, baik untuk membangun rumah, kantor , sekolah dan lain sebagainya  di Aceh dan lainnya 



Risha untuk Korban Gempa Lombok


https://youtu.be/-uMi-vB-kWw


Arief Sabaruddin ,  penemu teknologi Risha, sedang mengajarkan cara merakit Risha di lapangan,  pada masyarakat korban gempa di Lombok.Untuk gotong royong membangun kembali rumah yang sudah rusak/hancur kena gempa. 





Risha ,antara lain untuk korban gempa bumi

1. Gempa  bumi Jogja 2006
2. Gempa bumi Tasikmalaya 2 Sept 2009,
2. Gempa bumi Padang 30 September 2009

Untuk korban bencana lainnya

1.Korban erupsi GunungSinabung
2. Korban banjir dan bencana angin di NTT dan NTB
3. Korban bencana dan lainnya 








RISHA UNTUK RUMAH/VILLA/SEKOLAH


Teknologi Risha ini juga  digunakan untuk sekolah Mutiara Bunda, rumah tinggal, dan untuk lainnya 




RISHA UNTUK PENATAAN KAWASAN KUMUH

Risha dimanfaatkan untuk menata kawasan kumuh. 
Kampung Deret Petogogan adalah  salah satu upaya menata kampung kumuh menjadi berkualitas. 


Salah satunya di KAMPUNG DERET PETOGOGAN (Klik ya tautannya, untuk bisa  baca ulasan tentang Petogogan)


BACA JUGA YUK ULASAN SEBELUMNYA :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar