Daftar Blog Saya

Kamis, 13 Januari 2022

RISHA , CATATAN KECIL DI BELAKANG LAYAR (1) SEJARAH RISHA DAN IOM (INTERNATIONAL OF MIGRATION ) DI ACEH

  RISHA , PELUNCURAN 20 DESEMBER 2004, DAN PERAN PENTING KEMENTERIAN PU DAN IOM ( INTERNATIONAL ORGANISATION OF MIGRATION ) MEMPRODUKSI RISHA DI ACEH.

VIDEO PABRIKASI RUMAH RISHA DI ACEH TAHUN 2005


VIDEO : Pabrikasi Rumah RISHA yang pertama , di Aceh. Oleh IOM (International Organisation of Migration) yang dananya bersumber dari donatur mancanegara, yang diberikan kepada IOM untuk rekonstruksi Aceh paska gempa tsunami 26 Desember 2004

Dokumentasi lama, video Risha Rumah Instan pertama, bersumber dari IOM (International Organisation of Migration) , usai gempa dan tsunami di Aceh yang terjadi 26 Desember 2004. Saat itu dunia internasional ikut memberikan donatur dan bantuan, salah satunya dalam bentuk pembangunan klinik, rumah , sekolah dan lain sebagainya. Saat itu IOM yang mengkoordinir pembangunan nya dengan teknologi Risha. Rumah Instan Sederhana Sehat, guna memenuhi percepatan pembangunan klinik, sekolah, dan rumah-rumah -penduduk. Selain itu juga IOM ikut berperan membantu pemberdayaan masyarakatnya untuk kembali bangkit dari keterpurukan usai bencana gempa dan tsunami. Sumber : Dokumentasi dari IOM 2005.

Membangun  Aceh, International Organisation of Migration (IOM),  Ribuan  Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat )  dibangun oleh IOM untuk Korban tsunami dan gempa bumi  Aceh tanggal 26 Desember tahun 2004
Klipping : Pikiran Rakyat 24 Februari 2005, rencana pembangunan RISHA (rumah Instan Sederhana Sehat) bagi korban Gempa Bumi dan Tsunami Nangroe  Aceh Darussalam , yang terjadi 26 Desember tahun 2004. 
Klipping  media, Harian Serambi News 27 April 2005, direktur IOM (International Organisation of Migration ) Steve Cook , yang merealisasikan pembangunan Rumah Knock Down (rumah bongkar pasang), maksudnya adalah Rumah RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat)






Rumah Instan Sederhana Sehat RISHA

Adalah hasil pemikiraan dan temuan Arief Sabaruddin , dari Puskim Bandung. Balitbang Kementerian PU
Teknologi Risha, diluncurkan tanggal 20 Desember 2004 , oleh 2 Menteri , yakni Menteri PU dan Menteri Negara Perumahan Rakyat .

Launching Teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat ) , 20 Desember 2002. Arief Sabaruddin memberikan penjelasan tentang teknologi penemuannya ini, kepada  Bapak meneteri PU saat itu Pak Djoko Kirmanto, Menteri Negara Perumahan Rakyat  saat itu M Yusuf Asy'ari, Staf Ahli Menko Kesra, dan  Kepala Balitbang Kementerian PU Pak Roestam Sjarief



Klipping Majalah Dinamika awal tahun 2005, peluncuran RISHA  (Rumah Instan Sederhana Sehat )oleh Menteri PU Djoko Kirmanto, Menpera Mochj Yusuf Asy'ari , staf ahli Menko Kesra, Kabalitbang PU Roestam Sjarief , tanggal 20 Desember 2004, di Puskim Cileunyi , Kabupaten Bandung



Dalam merealisasikan ide pemikirannya tentang Risha, Arief Sabaruddin menggandeng partnernya , Bpk Nana Puja Sukmana (juga memiliki penemuan bernama N Panel , sudah diterapkan untuk Balai Pusair di Solo) . Dan rekan-rekannya yang sama-sama bertugas di instansi yang sama. Lalu team inilah yang ikut dalam proses pelaksanaan pembuatan Risha , sampai pengujian di laboratorium struktur.


Klipping Majalah Dinamika , Juli Agustus 2004 , Arief Sabaruddin  (penemu RISHA) memperkenalkan teknologi RISHA, rumah knock down / rumah bongkar pasang, rumah instan sederhana sehat,   RISHA dalam sebuah pameran. Rumah Risha tadinya akan dilunsurkan bulan Agustus 2004, namun diundur peluncurannya bulan Desember tanggal 20 , tahun 2004
 
Hasil Kerja Tim RISHA , para sdm di  Puskim Bandung, untuk memproduksi Panel RISHA, lalu mengujinya di Lab Struktur, dan membuat rumah contoh. 



Rumah Instan Sederhana Sehat Risha , idenya dari Lego

Konsepnya, menurut Arief Sabaruddin, adalah Konsep Lego .Terinspirasi oleh Lego, mainan anak . Yang bisa dirangkai, dirakit. Tetapi ukuran dasarnya standar , hanya 3 macam.


Sebenarnya teknologi Risha ini sudah bertahun-tahun sebelumnya dipikirkan dan diutak atik di atas lembaran kertas , oleh Arief Sabaruddin.

Rumah Instan Sederhana Sehat, rumah contoh Risha di Puskim Cileunyi Kabupaten Bandung 

Sudah lahir pemikiran dan ide Risha sejak tahun 2002.

Penelitiannya di Lab Struktur Puslitbang Permukiman (Cileunyi Kab Bandung), Balitbang, Kementerian PU baru dilaksanakan awal tahun 2004,. Bersama Tim penelitian Risha, dan rekan peneliti (yang namanya ikut didaftarkan dalam paten ), maka produk Risha yang pertama dibuat, lalu diuji coba di Lab Struktur Puskim Bandung. Untuk launching, kemudian dibuat rumah contoh. Tadinya akan dilaunching Agustus 2004, tapi karena satu dan lain hal, akhirnya launching diundur jadi 20 Desember 2004.

Teknologi Risha baru bisa launching /diluncurkan 20 Desember 2004.

Idenya sudah ada sejak lama. LEGO, ini yang menginspirasi Arief Sabaruddin. Sebuah produk yang tampak simple sederhana, lahir dari proses pemikiran yang panjang , kompleks,mungkin juga rumit ,dan mendalam.
Sebaliknya , sebuah produk yang rumit, saat diterapkan juga tiak simple, biasanya lahir dari proses berpikir instan , kurang mendalam.

Ide Teknologi RISHA ,adalah dari LEGO , demikian menurut penemu RISHA ,Arief Sabaruddin. Dalam Tabloid Rumah , Juni 2005.



Sebuah konsep yang tampak simple sederhana ini, sebenarnya melalui proses pemikiran yang tidak sederhana, rumit dan panjang. Dalam proses perjalanan idenya akan terus disempurnakan. Sampai akhirnya ide tersebut dituangkan dalam bentuk produk, direalisasikan di Lab Struktur Puskim (Balitbang Kementerian PU , duu sempat sebagai Kementeria Kimpraswil) Bandung. Dilakukan percobaan pengujian, dan ternyata panel-panel Risha ini tahan gempa.

Arief Sabaruddin (memegang kamera handycam) bersama Team Risha dari Puskimsedang melaksanaan pembuata Risha. Tampak cetakan-cetakan  sedang dipersiapkan.Tampak Arief Sabaruddin sedang membuat dokumentasi . 



Gagasan ini tumbuh juga demi memenuhi target Sejuta Rumah , atas himbauan Menteri Kimprawil. Juga utk pemenuhan kebutuhan rumah khususnya masyarakat MBR.
Menurut Arief Sabaruddin, dalam pemikirannya, terbayang nanti Panel-panel Risha , sepertinya juga potongan Lego, bisa diproduksi secara massal alias pabrikasi.

Diharapkan, pabrikasi panel Risha ini dapat memakmurkan UMKM , menyerap tenaga kerja, dan menghidupkan perekenomian.
Jadi ketika ada kebutuhan mendesak, panel-panelnya sudah tersedia dan siap beli dari para UKM , atau para industri rumahan.

Intinya adalah, niat dan motivasi  kuat :

1. Mengatasi backlog perumahan. Perlu percepatan pembangunan perumahan , dengan cara  membuat pabrikasi rumah.

2. Mengurangi  tingkat kesalahan tukang dalam membuat kolom praktis  rumah, dengan mencetak panel-panel beton yang didesain dengan berbagai perhitungan  cermat. Terutama dalam penulangannya.

3.  Dibuat mudah untuk diangkut secara manual oleh manusia,jika tidak ada alat berat dan alat angkut.

4.   Pabrikasi rumah diharap bisa menghidupkan UMKM dan menyerap tenaga kerja.

5.  Biaya produksi terkontrol


Nah , sebenarnya sudah sejak lama ia ingin merealisasikan idenya . Sebenarnya tahun 2002, saat Puskim bekerja sama dengan Koica Korea, ia juga sudah ingin menuangkannya dalam bentuk karya. Saat itu perwakilan Koica Korea sempat tertarik dengan idenya. Namun rupanya belum waktunya ide Risha ini ia tuangkan. Karena belum bisa di ACC .

Baru pada awal tahun 2004 , ia mendapat kesempatan dibantu tim , untuk merealisasikan dan menguji teknologi ini.
Dari tekad ingin segera adanya industri pabrikasi rumah secara massal , cepat, murah, dan menyerap tenaga kerja padat karya, ternyata ada bonus nilai tambah. Risha ternyata tahan gempa setelah lewat pengujian.

Panel RISHA , rumah instan sederhana sehat, saat dalam tahap pengujian Januari /Februari  tahun 2004. Di Lab struktur  Puskim , Cileunyi  , Kabupaten Bandung. 

Panel RISHA , rumah instan sederhana sehat, saat dalam tahap pengujian Januari /Februari  tahun 2004. Di Lab struktur  Puskim , Cileunyi  , Kabupaten Bandung.

Panel RISHA , rumah instan sederhana sehat, saat dalam tahap pengujian Januari /Februari  tahun 2004. Di Lab struktur  Puskim , Cileunyi  , Kabupaten Bandung.

Panel RISHA , rumah instan sederhana sehat, saat dalam tahap pengujian Januari /Februari  tahun 2004. Di Lab struktur  Puskim , Cileunyi  , Kabupaten Bandung.

Team  RISHA  saat dalam proses pengujian Panel RISHA , rumah instan sederhana sehat, saat dalam tahap pengujian Januari /Februari  tahun 2004. Di Lab struktur  Puskim , Cileunyi  , Kabupaten Bandung.

Team  RISHA  saat dalam proses pengujianPanel RISHA , rumah instan sederhana sehat, saat dalam tahap pengujian Januari /Februari  tahun 2004. Di Lab struktur  Puskim , Cileunyi  , Kabupaten Bandung.

Team  RISHA  saat dalam proses pengujian Panel RISHA , rumah instan sederhana sehat, saat dalam tahap pengujian Januari /Februari  tahun 2004. Di Lab struktur  Puskim , Cileunyi  , Kabupaten Bandung.



VIDEO, BUKU DAN BUKU PETUNJUK TENTANG RISHA

Untuk melengkapi penemuannya ini, Arief Sabaruddin juga menyertai produk Risha dengan berbagai kelengkapan penunjang. Seperti menuangkan SOP, buku petunjuk , dan segala petunjuk teknis dalam sebuah tulisan dan dalam bentuk CD. Sehingga siapapun yng akan memproduksi Risha dapat menemukan petunjuk tata caranya serta detailnya. Ini memudahkan untuk pelatihan dan transfer knowledge . Sebuah file buku lengkap dengan foto step by step , dan produk yang pernah dibuat, terutama di Aceh.

Buku Membangun RISHA Griya Kreasi

Tahun 2005. Sebuah penerbit buku (Griya Kreasi/ Penebar Swadaya) menawarkan agar tentang Teknologi Risha dibukukan. Griya Kreasi ini hadir saat Arief Sabaruddin sedang presentasi tentang Teknologi RISHA di sebuah PTS di DKI Jakarta. Setelah ikut menyaksikan presentasi di perguran tinggi tersebut, pihak penerbit menawarkan agar diterbitkan saja jadi buku,lalu meminta nomor kontak Arief Sabaruddin.

Ceritanya, pada tahun 2005, Kepala Balitbang Kementerian PU yang baru (menggantikan Pak Rustam Syarif) , adalah Pak Basoeki Hadimuljono (Menteri PUPR 2015-2024). Beliaulah yang meminta Arief Sabaruddin untuk presentasi tentang Risha di PTS tersebut. Maka dari Bandung, Arief Sabaruddin dengan menyetir jeep taft tua kesayangannya melaju ke kediaman Pak Bas. Di Bekasi. Lalu menumpang parkir , mobilnya disimpan dulu di kediaman Pak Bas, lalu berangkat bersama dengan Pak Bas , dengan kendaraan Pak Bas menuju ke PTS tersebut. Untuk presentasi.

Usai presentasi di kampus tersebutlah, Pak Suami , Arief Sabaruddin dihampiri oleh seseorang dari penerbit Griya Kreasi. Yang tertarik dengan apa yang dipresentasikan , tentang teknologi Risha, rumah instan sederhana sehat. Menawarkan agar materi yang dipresentasikan untuk diterbitkan.

Maka terjalinlah kerja sama kontrak dengan Griya Kreasi, menerbitkan buku membangun Risha. Dengan sebagian besr royalti dibayar dimuka, selanjutnya royalti dicicil tergantung berapa besar penjualan. dan ternyata cetakan pertama habis terjual.

Dulu itu menerbitkan buku , penulisnya dibayar, bukan membayar.

Masih tentang Buku Membangun Risha. Penerbit tersebut dari Griya Kreasi, satu grup dengan penerbit Majalah Trubus. Dalam menerbitkan buku ini, yang ia tulis versi pop, ia mengajak beberapa rekan Tim Risha dari Puskim , untuk kontribusi foto dan bahan.

Sementara secara keseluruhan ia sendiri yang menuangkan dalam bentuk tulisan, mengedit kelengkapan fotonya. Sesuai dengan kebiasaannya menulis jurnal dan mengajar di fakultas Teknik jurusan Arsitektur Unpar Bandung. Jadi , ada pola pikir dan cara kerja terstruktur dalam bekerja , termasuk dalam menyusun buku.

Yup, seperti yang saya ketahui, beliau jika mempunyai ide dan ingin merealisasikannya, tak pernah lupa menggandeng siapa saja rekan kerjanya. Salah satunya ingin menginspirasi dan menyemangati lingkungan, agar selalu semangat dalam berkarya dan menuangkan pemikirannya untuk kemaslahatan bangsa, negara , sesama dan lingkungan.

Buku Membangun RISHA, ditulis  setelah ada tawaran dari Penerbit Griya Kreasi , setelah menyimak Arief Sabaruddin  selesai presentasi  tentang RISHA.  Presentasi  tersebut berkat jasa Pak Bas (dulu Kabalitbang PU) yang tahun 2015-2024 menjadi  Menteri PUPR . Pak Bas yang mengajak untuk presentasi tentang RISHA di sebuah PTS tersebut. 

Kesempatan menulis buku ini memang setelah presentasi di PTS di Jakarta, karena diajak Pak Bas semasa sebagai Pak Bas menjabat Kabalitbang PU saat itu (2005). Terimakasih kepada Pak Bas, Menteri PUPR sekarang, dan Pak Presiden Jokowi, yang mempercayakan teknologi Risha untuk membantu para korban bencana. Saya selalu menyertai semua dengan doa , agar karya- karya Arief Sabaruddin (sebagai pak suami), dan karya-karya lain dari para peneliti Puskim dan Balitbang (sekarang Bintek) bisa menjadi ladang amal yang mengalir dlm ridhoNya , memberikan kemaslahatan manfaat sebesar-besarnya bagi segenap bangsa dan negara. Terutama bagi korban bencana, dan masyarakat berpenghasilan rendah. Kebahagiaan itu, saat manfaat pemikiran dan karya, dapat menyentuh masyarakat kecil, MBR .

Karena membangun rumah, adalah membangun kehidupan. Membangun perumahan adalah membangun peradaban. Sumber daya manusia yang mumpuni, terlahir dari rumah dan lingkungan permukiman yang layak huni.

Puskim tidak hanya punya teknologi RISHA.
Banyak teknologi lain yang dihasilkan para penelitinya.
Tim Puskim juga sebagai gudangnya para peneliti yang memiliki etos kerja mumpuni.

Sebetulnya banyak sekali karya-karya bagus dari Puskim, sebagai contoh selimut tahan api oleh pak Achmad, C-plus oleh Pak Sutaji , N Panel oleh Pak Nana Puja , Rika Rumah Instan Kayu oleh bu Anita Firmanti, Rumah Susun Modular mahasiswa (ITB, Jatinangor) , dan masih banyak lagi.
Sayang belum tersosialisasi semua.

Semua peneliti di Balitbang kementerian PUPR (Puskim, Pusair, Pusjatan) mendapat kesempatan yang sama untuk berkarya di Puskim. Semua mendapat fasilitas yang sama, dilaunching juga oleh Pak Menteri, dan karyanya juga dapat ditawarkan kepada pasar dan masyarakat. Semua kesempatannya sama.
Dan semua karya bisa dimanfaatkan.


Video Pertama Sosialisasi tentang Risha (Buatan Sendiri, belajar Otodidak)

Selain itu Arief Sabaruddin , untuk melengkapi informasi visual yang mudah dicerna, tentang maksud tujuan dibuatnya teknologi Risha , ia membuat video .

Bahan video informasi Risha ini , mulai dari syuting menggunakan handycamp pribadi yang ia bawa dari rumah. Juga foto-foto. Proses pembuatan dan pengujianpun ia dokumentasikan dengan rapih. Sep by step nya baik potongan video dan foto , ia garap di rumahnya sendiri. Menggunakan PC.

Saat itu teknologi pembuatan video belum semudah dan secanggih sekarang. Kalau mau memproduksi video kudu membayar PH (Production House) yang lumayan mahal. Untuk menghemat, maka dengan memanfaatkan aplikasi ULEAD , diproduksilah video tentang Risha ini.

Untung dubing naratornya, suara saya , istrinya. Jadi praktis. Hanya saja proses rekaman suara dilakukan di rumah yang tidak kedap suara, jadi harus siap suara-suara hujan ikut masuk. Atau tukang bakso yang lewat depan rumah.Namanya juga rumah BTN , yang sangat rapat kiri kanan depan. Beruntung anak kami dan teman-temannya mau di suruh diam tak bersuara saat menit-menit merekam suara.

Jadi mohon maaf untuk ketidak sempurnaan video ini, plus suara saya yang mengucap knock down dengan logat Sunda banget, tidak ada logat Inggrisnya sama sekali .


Malamnya video sudah harus dirender, besoknya di bawa ke kantor, kemudikan diperbanyak.

Video itulah yang diperbanyak, dan di minta oleh Bapak Rustam Syarif (Kabalitbang saat itu) sebagai salah satu alat demo memperkenalkan teknologi Risha. Di ruangan Pak Kaba Rustam Syarif sudah ada VCD player dan layar monitornya. Jadi jika ada tamu , beliau akan memutarkan video tersebut.

Klipping Majalah Bisnis Internasional , Oktober 2004, wawancara dengan Bapak Dr Ir Roestam Sjarief , MNRM, sebagai Kabalitbang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)  atau PU , beliau memperkenalkan RISHA  , Rumah Instan Sederhana Sehat. Juga tentang Lembaga Litbang 




Bapak Rustam Syarif yang sangat memberikan dukungan dan semangat. Juga Ibu NanaTerangna Ginting yang selalu juga memberi semangat,

Peluncuran Risha tadinya mau bulan Agustus 2004, tapi diundur menjadi 20 Desember 2004.

Tepat sepekan kemudian, 26 Desember 2004 , tragedi yang memilukan dan membuat dunia berduka , gempa dan tsunami Aceh. Para donatur dunia ikut berdatangan membantu nestapa korban gempa tsunami. Tentu agak mengejutkan, karena banyak mata langsung mengarah ke RISHA yang baru diluncurkan. Katanya rumah instan dan cepat bangun....Hayo tunjukkan . Katanya tahan gempa....hayo buktikan sekarang.......

Belum sempat melatih dan membangun jejaring di dunia industri rumah, mendadak tetiba harus bergerak .

Saat usai terjadi tsunami , seorang dari IOM (International Organisation of Migration) membaca tentang teknologi RISHA ini dari media , kalau tidak salah dari Harian Kompas.

Bill Hyde , Head of Indonesia Disaster Relief Program , IOM. Beliau datang langsung ke Cileunyi Kabupaten Bandung, Kantor Puskim. Menghubungi ibu Nana Terangna Ginting (Kepala Puskim) . Mempelajari lebih jauh tentang RISHA, proses pembuatannya . Arief Sabaruddin sebagai penemu menjelaskan tentang teknologi RISHA ini. Beiau terkagum-kagum ketika mengetahui RISHA itu hanya terdiri dari 3 panel yang saat dirakit bisa menghasilkan rumah dengan cepat.

Jadi merakit rumah dengan cepat karena ada panel-panel yang sudah jadi lewat pabrikasi. Yang kualitasnya juga bisa terukur. Asal mengikuti standar dan petunjuk yang telah dibuat.

Bill Hyde , Head of Indonesia Disaster Relief Program
Terjalinlah kerja sama , untuk mengatasi kebutuhan rumah yang mendesak. Bapak Kepala Balitbang PU Bapak Dr Ir Roestam Sjarif , MNRM, memerintahkan untuk segera memfollow up. Agar dibuatkan rumah contoh di Aceh.

Karena memang belum siap dengan produk Risha, hanya ada satu satunya produk, itu rumah contoh yang dipajang saat peluncuran.

Maka dibongkarlah rumah contoh Risha di Puskim Cileunyi Kab Bandung, dikirim ke Aceh menggunakan kapal dan truk.


Arief Sabaruddin di Aceh , memfoloow up pemindahan Rumah RISHA pertama di Bandung untuk diangkut  dengan kapal laut ke Aceh menjadi rumah contoh.  



Rumah RISHA pertama di PUSKIM BALITBANG departemen PU di Bandung ,awal  tahun 2005 dibongkar untuk dibawa ke Aceh,


rumah contoh pertama Risha , di Puskim Bandung  diluncurkan 20 Desember 2004, dibongkar untuk dikirim ke Aceh .  Menjadi rumah contoh  bagi korban gempa tsunami Aceh  26 Desember 2004


PABRIKASI RUMAH INSTAN RISHA 2005 DI ACEH , BAGI KORBAN GEMPA TSUNAMI 26 DESEMBER 2004.


Selanjutnya IOM membuat pabrikasi Rumah Risha untuk keperluan di Aceh. Produksinya dengan melibatkan warga setempat, pengusaha disana, direkrutlah tenaga kerja dari Pulau Jawa untuk merealisasikan produksi panel Risha. Warga setempat mulai dilibatkan.

Adalah John Stephen Cook. Head of Mission IOM Indonesia , yang sangat mengapresiasi RISHA ini. Begitu bersemangat untuk mengembangkan pabrikasi panel Risha dan perakitannya.
Karenanya, saat RISHA baru diluncurkan, langsung ada tantangan untuk betul-betul merealisasikan pabrikasi rumah ini.Team dari Puskim bergerak. Menurut Arief Sabaruddin, team yang solid, kompak dan bersemangat , bekerja dengan hati , telah melancarkan pengujian dan peluncuran RISHA, namun yang lebih di atas segalanya, adalah ridho Allah , dan niat kuat ingin mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa dan negeri tercinta. Membantu percepatan bantuan rumah tinggal bagi korban gempa tsunami Aceh 26 Desember 2004.

Seorang pensiunan Puskim , Pak Bonar direkrut oleh IOM untuk memfollow up pabrikasi di Aceh, langsung di lapangan. Beliaulah (alm) yang ikut berjasa memantau kualitas RISHA di Aceh. Langsung di lapangan.



John Stephen Cook , Head of Mission IOM Indonesia , memimpin bala bantuan rumah untuk korban tsunami dan gempa Aceh 26 des 2004 . Bantuan rumah bongkar pasang RISHA tahun 2005. 

John Steven Cook, Head of Mission IOM Indonesia (International Organisation of Migrasion) , ikut
 turun tangan dalam merakit panel-panel Risha, tahu 2005, dalam rangka rehabilitasi paska  gempa tsunami Aceh Desember 2004. Sangat bersemangat  mempercepat rekonstruksi Aceh.


Video Pabrikasi Rumah Instan RISHA yang pertama di Indonesia , tahun 2005 di Aceh , yang dibangun oleh IOM International Organisation of Migration 




ideo Pabrikasi Rumah Instan RISHA yang pertama di Indonesia , tahun 2005 di Aceh , yang dibangun oleh IOM International Organisation of Migration 


 
ideo Pabrikasi Rumah Instan RISHA yang pertama di Indonesia , tahun 2005 di Aceh , yang dibangun oleh IOM International Organisation of Migration 

ideo Pabrikasi Rumah Instan RISHA yang pertama di Indonesia , tahun 2005 di Aceh , yang dibangun oleh IOM International Organisation of Migration 


rumah RISHA di Aceh , bantuan IOM 2005, untuk korban gempa tsunami Aceh  26 Desember 2004



Pembangunan Rumah Instan RISHA ,tahun 2005,

di  Aceh Pasca Gempa Tsunami 26 Desember 2004, 

berdasarkan klipping berita IOM



Bangunan sementara, rumah bongkar pasang/ knock down,  yang diproduk lewat proses pabrikasi yang melibatkan tenaga kerja lokal , memberdayakan penduduk. Bangunan untuk kantor, klinik dll dari   teknologi Risha (Rumah Instan Sedernaha Sehat ) di Nangroe Aceh Darussalam , yang dibangun oleh IOM (International Organisation of Migration) , dengan sumber dana dari donatur Internasional (Usaid, Australia , Jerman, Inggris  , Jepang dll) . Untuk korban gempa tsunami Aceh 26 Desember  2004.



Klipping berita majalah IOM (International Organsation of Migration) , bangunan Sekolah dari panel Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat) , dibangun di Aceh 2005  untuk korban gempa tsunami . 


Rumah Instan RISHA , Bisa Dipindahkan

Rumah instan ini dipilih karena bisa dibangun di lahan yang bukan milik , dan nantinya bisa dibongkar pasang lalu dipindahkan. Selain itu bisa dibuat menjadi rumah panggung di atas lahan yang becek.

Kebahagiaan itu

1. Adalah ketika berkarya ,hasil pemikiran , manfaatnya mengalir
- membantu rakyat kecil dengan menyerap tenaga kerja , menekan pengangguran
- membantu percepatan pengadaan rumah bagi MBR dan korban bencana
- mengembangkan ekonomi kerakyatan , bagi UKM, UMKM untuk memproduksi hasil karya pemikiran .
- memberi korban bencana kesempatan ikut berproduksi (UPK bagi tenaga kerja dari korban bencana)
- multiply effect , dalam pemberdayaan dan perekonomian bangsa.
2. Adalah pengakuan internasional tentang karya anak bangsa. Sebuah rasa syukur ketika organisasi asing berkelas dunia , IOM (International Organisation of Migration) yang menggunakan RISHA , mengakui kehandalan penemuan ini, Saat itu donatur asing akhirnya memercayakan dana bantuannya lewat IOM untuk rumah pengungsi.
3. Adalah ketika pemikiran dan ide /gagasan , bisa menginspirasi banyak orang untuk membuat temuan-temuan dan ciptaan ide yang baru. Sejak diluncurkannya Risha , maka banyak ide-ide rumah instan lainnya. Artinya jika setiap karya kita bisa menumbuhkan inspirasi di masyarakat , mereka terinspirasi untuk ikut berkreatifitas, di sanalah pahala akan terus mengalir.... selaras dengan manfaatnya.



Dalam Buku yang diterbitkan oleh IOM ini, ada kesalahan yang perlu diralat , teks gambar ini menyatakan bahwa RISHA itu dikembangkan di Institut Teknologi Bandung. Mungkin karena  ITB terkenal dengan  orang-orang pintar dan cerdas, jadi karya seperti RISHA ini pantasnya  lahir di ITB. Itu hanya persepsi  sudut pandang  penulis bukunya. Padahal  ada lembaga PUSKIM dimana  para peneliti ditempa proses kerja yang membuat pola pemikiran peneliti terstruktur dan berkembang. RISHA adalah penemuan Arief Sabaruddin, peneliti di Puskim , Balitbang Kementerian PU (sekarang Bintek Kementerian PUPR).












Tawa Ceria Bochkorban gempa tsunami di Aceh, setelah mendapat bantuan rumah RISHA dari IOM, rumah penemuan PUSKIM  , Balitbang , kementerian PU . 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar