Hanya ingin menjelaskan , bahwa para istri adalah inspirasi bagi suaminya dalam berkarya , istri adalah subjek yang mendampingi suaminya , ikut berjuang siang malam, ketika suaminya lelah lahir batin, istrilah yang menguatkan, dengan doa.
Istri di rumah ikut bekerja, mengurus suami, anak-anak dan rumah. Istri jugalah yang menjadi teman diskusi bagi suami, tempat suami bertukar pikiran, tempat curhatnya suami. Rasa kasih sayang suami istri memnguatkan satu sama lain. Ketika badai yang pastinya selalu ada di tempat kerja, dunia kerja iabarat arus sungai yang deras, istrilah yang menguatkan suami, agar tetap amanah di jalan yang diridhoi Allah, agar tetap bersemangat untuk berkarya. Karena dengan bekerja dan berkarya, manfaatnya akan menjadi amalan yang terus mengalir.
Istrilah yang menampung semua kesedihan suami, rasa kecewanya, rasa letihnya , juga rasa bahagianya. Aku bukan istri ambisius yang mendorong-dorong suami ini itu, biar semua mengalir adanya. Suamiku seorang rajin dan tekun, pengayom , penyayang, dan tidak suka berleha-leha. Kerap aku malah mengerem agar ia tak terlalu letih bekerja.
Di awal pernikahan, kerap kali menyesesaikan tugas hingga larut malam, dan ini mengkuatirkanku. Karena ia keukueh, maka aku memilih mendampinginya sampai pekerjaannya selesai. Tentunya sambil menyiapkan sedikit cemilan.
Keberadaan istri membuat suami jadi sangat kreatif, bekerja dengan tenang, melahirkan karya-karya besar. Ketenangan itu juga tumbuh karena suami meninggalkan rumah dengan tenang dan bisa bekerja dengan tenang, karena segala sesuatu urusan domestik sudah diselesaikan semua oleh istri.
Mulai dari soal pakaian yang selalu tercuci bersih , diseterika rapih. Berangkat kerja dengan seragam yang selalu tersedia, tidak perlu kalang kabut menyiapkan sendiri. Anak-anak juga terawat baik, semua serba teratur dan terstruktur .
Rumah yang bersih nyaman karena istri dengan telaten membuatnya teratur. Halaman dan tanaman di pekarangan yang terpelihara , indah dan bersih, meneduhkan hati dan pikiran setiap berada di rumah. Sehingga menjadikan kreatifitas dan ide-ide segar bertumbuhan merekah dan berkembang . Itu sebab, di balik lelaki sukses ada perempuan yang tidak leha-leha. Bahkan meskipun ada asisten rumah tangga, tetap keberadaan istri dapat memotivasi semangat suaminya.
So sangat salah ketika orang berkata, suami sukses itu karena ia bekerja keras sendiri. Jelas karena ada dukungan semangat dari istri, ada lautan kasih sayang istri yang membuat ia kuat dan semangat, ada istri yang merawatnya. mengurus rumahnya, merawat dan mendidik anak-anaknya.
Terlebih jika istri itu melakukan semuanya sendiri, tanpa asisten ruamh tangga, tanpa juru masak, tanpa babby sitter, tanpa supir, tanpa tukang kebun, semua ia lakukan sendiri. Di balik kerja keras dan perjuangan seorang pria , ada istri yang sama tekun dan gigihnya, ikut berjuang.
DI BALIK KARYA DAN PENEMUAN ,ADA CERITA INDAH DAN PENUH MAKNA
TEKNOLOGI T-CAP , UNTUK RUSUN PRACETAK MODULAR. KAMAR MANDI KAPSUL
Hanya sekedar bertutur tentang kisah perjuangan di balik berbagai karya pak suami.
Tahun 1999, suami memiliki ide-ide tentang rumah susun. Seperti struktur pracetak T-cap u, untuk penghematan biaya membangun rumah susun. Termasuk untuk kenyamanan arsitektur ruang, agar tidak menjadi sempit karena keberadaan kolom. Ide pracetak ini juga berlanjut kelak menjadi teknologi RISHA.
Teknologi pracetak T-CAP untuk Rusun Modular .Bisa digunakan untuk rumah sakit dan gedung perkantoran tinggi. |
T-Cap , Teknologi Pra cetak untuk rumah susun , by Arief Sabaruddin 1999, dipatenkan 2002 |
Sepertinya pak suami memiliki mata air gagasan yang tak pernah berhenti mengalir. Maka di rumahpun ia terus bekerja. Banyak teman yang meminta desain arsitektur dengan tulus ia buatkan, untuk rumah tinggal, gedung, kantor, masjid dan lain sebagainya. Namun sebagian besar lebih ke arah komersil. Sebagai catatan, pegawai negeri muda di masa silam , gajinya mungkin hanya cukup untuk seminggu. Jika hidup hemat. Kami pantang untuk boros.
Karenanya pak suami menambah pekerjaan terima desain arsitektur plus gambar kerja , dikerjakan di rumah. Sepekan sekali mengajar di jurusan arsitektur fakultas teknik UNPAR, sejak 1991 sebagai asdos, dan berhenti dulu karena mengambil S2 ke Prancis 1992-1993, pulangnya kembali mengajar di Arsitektur UNPAR. Pak suami mulai giat menuangkan gagasan dan ide-ide pemikirannya dalam bentuk sketsa, gambar dan tulisan, sejak kami berumah tangga.
Jika suami melakukan berbagai pekerjaan kantor / desain atau memeriksa tugas mahasiswa di rumah , di hari libur, anak-anak yang masih kecil suka ikut nimbrung. Jadi aku suka ajak mereka main keluar rumah. Jalan melihat bebek di sawah, atau apa saja yang bikin mereka gembira.
Namanya juga tak punya asisten rumah tangga. Aku saat masak suami yang jaga anak (batita).
Jika pekerjaan pak suami sangat banyak, aku membantu juga, seperti mengeprint gambar kerja, mengedit tulisan supaya tidak typo dan kalimatnya tidak terlalu panjang. Membantu memasukkan nilai tugas dan ujian mahasiswa ke dalam tabel. Menyortir berkas-berkas kerja suami yang sangat bertumpuk, mengorganisir nya.
Nah , pekerjaan seperti administrasi rumah tangga , urusan dengan bank, notaris, RT, RW kelurahan dan kecamatan, dokumen kependudukkan , jadi tugasku . Maka di sini bekal pendidikan dan pengalaman dunia kerja istri di masa silam jadi berharga.
Mengorganisir urusan rumah tangga, mulai dari A sampai Z, dari sapur sampai ke halaman, sampai menyetir membawa anak ke dokter, mengajari dan mendidik anak ini itu, memonitor oendidikan anak dan mengarahkannya. Bahkan menjadi guru privat pelajaran dari SD sampai SMA. JIka istri tak punya bekal pendidikan dan pengalaman serta kedewasaan yang di peroleh dari dunia kerja, hal seperti ini akan sulit.
Jadi , kualitas dan daya juang seorang istri sangat kuat untuk menjadikan suami memiliki karya-karya besar. Juga ahlak dan sifat amanah seorang istri , akan menjadikan suami tetap berada di jalan lurus ridhoNya, berkarya dan bekerja dengan tulus dan kreatif, berdedikasi tinggi , berintegritas. Karena istri sanggup untuk menjadi inspirasi bagi suami.
Karena istri sanggup hidup bersahaja, berjalan saling mengisi dalam kehidupan. Bahkan ide-ide suami , sebenarnya banyak yang diwarnai oleh gagasan-gagasan istri.
SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR
Nah, pak suami juga sering membuat dokumentasi tentang perkotaan. Biasanya aku akan ikut duduk di smapingnya saat menyetir , memotret bangunan untuk bahan jurnal dan tulisan. Pak suami cukup piawai karena belajar fotografi sejak masih duduk di SMAN 6 Bulungan Jakarta, hingga kuliajh di Arsitektur UNPAR, rajin membuat dokumentasi foto, karena sangat berkaitan dengan pekerjaan. Foto-foto karyanya sangat banyak.
Ketika pak suami berkarya ikut sayembara desain masjid Assalam, aku duduk di sampingnya. Tentu tidak sambil melaum, tapi sambil menulis. Waktu itu aku jadi penulis freelance untuk media cetak. menulis apa saja, cerpen, cerbung, novelette, wisata, kriya...... Aku membuatkan cemilan , menyiapkan minuman hangat.
Aku juga membantu untuk membawa ke tukang fotocopy berkas yang diperlukan, kami berdua ke Isillo, langganan cetak mencetak gambar di Metro . Untuk mengeprint gambar-gambar yang telah ia buat. Alhamdulillah, ketika mendapat khabar menjadi juara utama kami sangat suprprise. Namun belakangan diralat, bahwa pak suami menjadi Pemenang Pujian 1 . jadi karyanya tidak direalisasikan dalam pembangunan Masjid Assalam di Jalan Pattimura. Kami tetap bersyukur, hadiahnya untuk membeli ban mobil kami yang sudah gundul
Arief Sabaruddin , tahun 2002 , mendapat penghargaan sebagai Pemenang Pujian 1 , Sayembara Desain Pengembangan masjid As-Salam, dari Menteri Departemen Kimpraswil (sekarang Kementerian PUPR) Soenarno |
Arief Sabaruddin , tahun 2002 , mendapat penghargaan sebagai Pemenang Pujian 1 , Sayembara Desain Pengembangan masjid As-Salam, dari Menteri Departemen Kimpraswil (sekarang Kementerian PUPR) Soenarno |
Arief Sabaruddin , tahun 2002 , mendapat penghargaan sebagai Pemenang Pujian 1 , Sayembara Desain Pengembangan masjid As-Salam, dari Menteri Departemen Kimpraswil (sekarang Kementerian PUPR) Soenarno |
DESAIN SEKOLAH UNTUK DITABA
Suami bekerja di meja gambar , dulu belum lazim menggunakan autocad. Ada juga P-Cad untuk print gambar kerja , buatan Pak Nathan Madutujuh. Yang aku kebagian juga ngeprint job suami yang membuat desain dan gambar kerja bagi Dinas Tata Bangunan. Untuk sekolah-sekolah di Indonesia, tahun 1994.
Karya-karya pak suami adalah desain arsitektur yang sudah dibangun , buku-buku penerbit komersial (bukan penerbit berbayar), buku-buku penerbit Kementerian, jurnal,
PENEMUAN-PENEMUAN ARIEF SABARUDDIN
Penemuan pertama , sudah digagas dan terpikirkan sejak tahun 1999, Teknologi Pracetak, ide dan gagasan temuan pertama Arief Sabaruddin |
Penemuan-penemuan bidang bangunan , Arief Sabaruddin, T-Cap, RISHA , Cakra , |
Pengembangan Sistem Informasi , Arief Sabaruddin, SID Risha 2004, e-SNI dan e-Juknis Puskim 2008, Sikasep, sikumbang, sipetruk |
Satya Lencana Pembangunan 2005 , Arief Sabaruddin |
Emak-emak
Adalah Sahabat dan Patner Sejati Pak Suami
dalam Berkarya
Berkarya
adalah Bentuk Pengabdian kepada Sang Maha Pencipta
untuk Kebaikan Manfaat bagi Sesama dan Semesta
Semakin besar manfaatnya
Semakin banyak orang yang ikut menjadi sejahtera karena karya tersebut
Maka semakin besar Ridho Illahi yang kita rengkuh
Karena Ide , inspirasi, buah pemikiran dan karya besar itu
semata-mata adalah datang dari Nya , Sang Maha Kuasa ,
Maha Penyayang
Karya itu menjadi besar
karena lahir dari niat mulia tulus suci
dengan muatan kasih sayang dan tekad baja
ingin menebar manfaat bagi
sesama dan semesta
menjadi lebih baik
dikelola dengan jalan yang baik
sepenuh hati
setulus jiwa,.... penuh tanggung jawab dan etika
komitmen kepada proses dan metode ilmiah yang benar
selaras aturan dan disiplin ,
menjunjung nilai luhur kejujuran
dengan ketekunan dan kegigihan
penuh daya juang
tabah dan sabar
bahkan kerap
dihadang badai, melewati jurang terjal ,
mendaki bukit belukar berduri
dan seribu satu tantangan
dan Ada Enerji Kasih Sayang dan Semangat dari seorang Istri
Di Balik Niat Suci dan Tulus seseorang dalam Berkarya
Ada Pendamping yang Ikut Berjuang , dengan keringat dan airmata, dari Balik Layar
Di Balik Karya Besar Pasti ada tujuan mulia , niat tulus pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Pengasih , Allah SWT ,Pencipta semesta alam ,
Dan ada kekuatan doa yang tak pernah terhenti dari seorang istri .
Blog ini
dulunya memuat banyak karya kriya dan kerajinan tangan.
Namun beberapa tahun terakhir saya tidak lagi sempat untuk mendesain dan memproduksi karya kerajinan tangan /kriya / craft .
Selanjutnya
tulisanku lebih ke pengalaman pribadi , sebagai emak-emak , mendampingi Paksu (pak suami ) dalam berkarya.
Bekerja
dengan hati dan sepenuh jiwa, agar karya terlahir manfaatnya bisa
menyentuh segenap kehidupan. Dapat
menginspirasi lingkungan kerja dan kehidupan, untuk ikut semangat terus berkarya dan berkreasi. Untuk
menjadikan esok yang lebih baik, bagi
sesama dan semesta alam.
Tentang perjalanan
dalam kehidupan
Berkarya ,
dan mendampingi
BUKU BUKU KARYA ARIEF SABARUDDIN
Dulu menulis dan menerbitkan buku tidak semudah sekarang dimana banyak penerbit Indie dan bisa menerbitkan buku berbayar. Dulu itu menerbitkan buku malah penulisnya yang dibayar oleh penerbit dengan uang muka royalti, dan royalti berkala akan dikirim sesuai penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar