Daftar Blog Saya

Senin, 19 September 2016

Iklan Softener So Klin Tahun 2003 dalam kenanganku




IKLAN SOFTENER SO KLIN

Iklan yang satu ini jadi menggelitikku, jadi ingin mengenang masa silam. Terkenang keadaan saat saya ikut syuting iklan yang satu ini  . Dan dalam iklan tersebut saya tampil  sangat amat sebentar, sekilas saja, sekitar satu dua detik.



MENEJEMEN WAKTU , MENEJEMEN  RUMAH TANGGA

Iklan ini memiliki kenangan tersendiri buat saya . Terkenang  masa-masa  genting maraton , kerja keras, prihatin, saat anak-anak masih kecil.  Saat itu saya tengah gigih-gigihnya  berakrobat.

(kalau baca postingan Rany Yulianty  jadi sering ingat  masa  anak-anakku kecil..... , nostalgia) 

 Maksudnya?

Akrobat  itu adalah seperti octopussy dengan banyak tangan.  Dalam 24 jam  ibu muda  kebanyakan yang tidak memiliki asisten rumah tangga ataupun harian , harus  pandai berjibaku mengawali  waktu  saat masih dini hari.
Seperti mengisi air di bak mandi dan penampungan air bersih, karena air PDAM hanya mengalir jam 2 malam.

Sambil mengisi air  , saya mencuci piring, mencuci pakaian (dengan mesin  cuci), memasak nasi, memasak  lauk pauk untuk sarapan dan bekal makan sang anak-anak di sekolah.

Tentunya harus berpacu dengan waktu. Sebab  hanya ada 2 jam kesempatan menikmati air keluar dair keran. Lebih jari jam 4  subuh maka ledeng kembali padam.

 Selanjutnya saya tinggal memasak air minum, masak air untuk mandi anak (jam setengah 5 sudah harus pada mandi, berangkat sekolah jam 5 lebih 15 menit).

Terus marathon. Karena anak yang besar masih duduk di kelas 4 SD  saya harus mengangkat panci berisi air panas, menuangkan ke dalam baskom dan si sulung segera mandi dan sarapan. Menyiapkan seragam dan bekalnya. Setelah si sulung beres sarapan dan minum susu dalam kondisi gelap mobil abondemen jemputan sekolah akan menjemputnya.

Usai si sulung berangkat. Saya berjibaku mengurusi si  bungsu yang juga akan sekolah di TK di kompleks perumahanku. Memakaikan seragam dan  menyiapkan bekal makanann untuk sekolah TKnya.  Sambil membiarkan ia menghabiskan sarapan,  suami saya juga sarapan.

  Saya menjemur pakaian  di teras depan rumah. Pasalnya halaman rumah kami yang mungil sangat sempit.  Kalau cucian banyak pagar rumahpun jadi tempat menjemur.

Maka si bungsu  berangkat ke sekolah di antar suami yang akan ke kantor sekalian.

Itulah saat jeda saya mulai menyapu halaman, menyiram tanaman, membersihkan rumah, menyikat kamar mandi , membersihkan selokan, Mengurusi bunga-bungaan tanaman yang tahun 2002 itu saya sudah membuat vertikal garden di pagar BRC rumah.







SAATNYA MENULIS

Setelah semua beres saya masih bertenaga untuk menulis dan membuat kerajinan tangan. Saya menulis  fiksi untuk berbagai majalah  wanita waktu itu.Atau menulis artikel pendek untuk majalah parentng. Atau menulis resep masakan yang biasa saya masak untuk majalah wanita dan tabloid. Untuk surat kabar cetak lokal saya mengisi rubrik  wisata, travelling, kriya . Untuk  majalah dan tabloid tentang arsitektur dan interior saya menulis beberapa ide-ide interior.


Saya menulis  sebagai bagian dari  aktualisasi diri.Namun yang paling membahagiakan bahwa saya dapat menutupi kebutuhan  finansial rumah tangga dari kantong sendiri. Tanpa saya harus berangkat ke kantor atau ke tempat kerja. 

Sekali waktu saya masih sempat juga melukis dan ikut pameran bersama. Pernah sebuah cafe memborong lukisan saya sebagai bagian interiornya. Aduh bahagianya saat itu.

Saya yang sehari-hari  di rumah tanpa Asisten Rumah Tangga, tapi tetap bisa banyak berkarya di rumah dan menghasilkan uang. Juga karya yang bermanfaat bagi orang lain.

Habis menulis hanya 2 atau 3 jam, lalu saya harus menjemput anak dari TKnya. Mengurusi makan siangnya, mengajari pelajaran, mengasuhnya. Lalu menyeterika dan sorenya kembali ke dapur  menghangatkan masakan dan mencuci piring kembali.

Bahkan untuk menemukan kesempatan menulis saya sering bergadang menunggu anak tidur. Sehingga jam tidur  bisa-bisa hanya 4 sampai 5 jam . Kebetulan suami juga  sering bergadang mengerjakan pekerjaan tambahan . Jadi seru  rasanya  sama-sama mengetik dan menggambar di larut malam. Lebih fokus  karena  tak harus berbagi konsentrasi dengan mengurus anak. 

MEMENANGKAN PULUHAN LOMBA 

Berbagai sayembara dan lomba menulis dan resep  masakan saya ikuti. Sampai puluhan kali hadiah lomba  mampu mengisi tabungan saya. Dari berbagai lomba dan sayembara  saya tak hanya beroleh  uang yang sangat bermanfaat dalam hidup kami yang amat sederhana itu, bahkan saya  memperoleh kulkas, rice cooker , televisi, tupperware, dan banyak lagi perlengkapan rumah tangga sehingga kami tak perlu membelinya. 

ANTAR JEMPUT ANAK 

Dari hasil  menulis dan mengikuti lomba saya bisa membeli  mobil sendiri. Jadi bisa menyetir antar jemput anak  tanpa mengganggu mobil suami. Apalagi rumah kami terletak di sebuah kompleks yang lumayan nyungsep , jalannya kecil-kecil sempit, hanya muat 1 mobil, dimana taksi suka marah-marah kalau diminta mengantar kami pulang.

Jadi kalau anak harus ada kegiatan berenang dari sekolahnya,  saya bisa menjemputnya. Apalagi ketika anak yang besar mendapat SMP negeri (jalan Sumatera Bandung) yang letaknya jauh sekali dari rumah kami di pinggiran, 

Saya harus super mandiri karena selain saya tak punya asisten rumah tangga, suami super sibuk sering ke luar kota, dan lembur. Bahkan kalau pulang ke rumah juga lembur melulu bawa pekerjaan , dan saya sering ikut bantu-bantu. 

MENGAJAR ANAK PELAJARAN SEKOLAH DAN LAINNYA
Ini dia bagian yang tak boleh lewat. mengajarkan anak konsep logika matematika. Sehingga pola pikir dan cara memahami  sesuatu benar adanya. Sangat membutuhkan waktu dan enerji  dalam membimbing anak pelajaran sekolah. 
Sampai mereka duduk di SMPpun saya  kerap menjadi nara sumber mereka. Khusus si bungsu sampai SMA dan kuliahpun sering menjadikan saya nara sumber. Kata si kecil, mama itu kalau ngajarin sesuatu sistematis, step by step nya bikin mudah dicerna.... Maksudnya bukan hanya pelajaran sekolah, termausk pekerjaan rumah tangga, dan kalau anak perempuan itu rupanya tiada hari tanpa cerita.  Beda dengan anak lelaki ya.  

SEBETULNYA  LEBIH MENIKMATI KERJA KANTORAN

Yang terberat dalam hidup saya adalah ketika harus meninggalkan kerja kantoran dan  kerja paruh waktu sebagai penyiar radio swasta. Tetapi sebagai penulis lepas saya masih bisa melakukannya di rumah. Meski tidak lah mudah,  karena saya mengasuh sendiri  bayi dan balita tanpa pembantu rumah tangga, menyetir sendiri, tanpa supir, tetapi saya tetap membuat karya-karya saya. 

Kerja kantoran lebih jelas  job deskripsinya, mendapat penghargaan moril dan materil. Ada liburnya pula. Coba bandingkan dengan pekerjaan rumah tangga, Adakah yang menghargai? Untung saja suami dan anak saya sangat menghargai saya, Tapi tidak selalu demikian di masyarakat, pekerjaan rumah tangga tak jarang diidentikkan sejajar dengan pembantu rumah tangga. Lebih miris lagi kalau ada yang mengidentikkan  ibu rumah tangga yang tidak kerja  itu sebagai perempuan tidak kompeten (bodoh mungkin maksudnya?). Padahal kan  tidak selalu mudah .

IKLAN SOFTENER SO KLIN

Nah  Iklan Softener So Klin ini  memilik kenangan tersendiri. Waktu itu  si bungsu masih TK. Saya harus syuting iklan ini, meski  hanya satu detik  penampilan saya , namun  syutingnya tidak sebentar.

Anak yang SD kelas 4 sedang ulangan umum. Yang bungsu di TK menangis saya tinggal. Konon suami saya membawanya ke kantor. Sementara saya menempuh perjalanan ke Jakarta , menginap di Hotel IBIS . Dandan dan syutingnya sehari semalam suntuk . Ada  bahagianya lho,  bisa ketemu dengan sesama ibu yang main iklan.

Sesama ibu yang ikut syuting  adalah Ibu Amalia, lalu  ibu cantik yang fotografer  dan alumni Wajah Femina  (waktu itu sedang mengandung anak ke duanya) Virgin Septhimoranie , ibu Ninuk yang bidan pendiri rumah bersalin di Yogyakarta, Ibu Farida Wijaya yang punya 4 anak anak berprestasi sebagai pelukis cilik go internasional.  Seru  sekali. 

Namun ada rasa sedih,  tidak mudah rasanya meninggalkan si kecil yang lumayan sering sakit.  Jadi saat menginap  di hotel menjelang syuting saya  diam-diam menangis . Karena sejak lahir saya sendiri yang mengurusi anak-anak, Tidak ada pembantu apalagi pengasuh anak. Bahkan  belum pernah si kecil menginap di neneknya, alias tidak pernah mau jauh dari saya.



BANJIR

Setiap puncak musim hujan rumah kami terendam banjir. Tapi tahun 2005 dahsyat besar sekali, kursi dan tempat tidur  terendam. Termasuk VCD copyan iklan Softener So Klin  dimana saya ikut tampil ikut terendam. Duh sedihnya.

Setiap  banjir sedihnya luar biasa. Kami menumpang di rumah adik suamiku. Lalu setelah  banjir surut berdua suami saya bahu membahu mengeruk lumpur yang tebal dan mengangkutnya dengan ember. Lalu membersihkan perabot yang terendam, menjemurnya. Butuh waktu 3 hari setiap  usai musim banjir guna membersihkan rumah.


Namun kami bangga bahwa kami bisa berkarya banyak meski dalam kondisi  musibah banjir yang kerap datang. Dan mengerjakan semua  tugas domestik sendiri. Termasuk membantu suami mengisi suara sebagai narator dalam video buatannya untuk bahan sosialisasi.  Pokoknya semua dikerjakan sendiri meski dengan peralatan sederhana seadanya.




TERIMAKASIH RYAN AGUSTA

Youtuber Nak Ryan Agusta ternyata memiliki  copyan iklan  dimana saya ada  sebagai salah satunya. Meski hanya sedetik. Terimakasih banyak ya Nak, Akhirnya saya bisa memutar ulang kenangan itu. 
Saya bertanya-tanya, apakah  kau salah satu putra dari salah seorang ibu yang ada di iklan itu? 

 Bahagianya menemukan  iklan ini, setelah copy VCD Iklan Softener So Klin  tahun 2003 saya lenyap oleh banjir rutin berlumpur  setidaknya saya bisa menemukan kembali rekaman masa silam saya. Masa-masa yang identik dengan perjuangan hidup .

Meski filmnya tidak berwarna, tetap  bagus ternyata. 

Masa muda memang seharusnya diisi dengan perjuangan, karena di usia lolita (lolos lima puluh tahun)  seperti sekarang  enerji  sudah mulai pudar. Saatnya kita memetik  hasil jerih payah kita di masa muda. Kalau saja saat usia muda kita tak mau bersusah payah , lantas apa yang harus kita petik di usia senja?  



Iklan Softener So Klin 2003





8 komentar:

  1. Tahun 2003 efi mah baru selesai kuliah. Ga kerasa waktu berlalu ya. Emang paling enak nulis atau beresin kerjaan itu malam-malam. Tapi sekarang jarang banget bisa maksain melek sampai lewat dini hari. Waah tulisan-tulisannya yang menang lomba didokumentasikan ga,bu? Pengen baca nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Neng Efi Fitriyyah baru lulus kuliah ya waktu itu, Teteh udah jelang 40 tahun hehehe. Sejak dulu pasti Neng Efi imut d,lucu, cantik .... dan kreatip ...... iya kalau malam suasana memang hening, sejuk, mengalir

      Hapus
  2. waaah Neng Efi belum bobo ya..... tulisan dan resep masakan dll yg menang lomba didokumentasikan Neng. termasuk klipping tulisan di media cetak. Jaman baheula mah belum ada blog yang se meriah sekarang. .... Sekali-kali nanti di foto sekilas klippingnya... ngan eta kedah ngabongkar heula tumpukan... hehehe.. Hanupis Neng Efi parantos mampir

    BalasHapus
  3. Wow..pernah jadi bintang ikan ibu Cantik teh, keren banget, seorang ibu memang luar biasa yah, keren banget bu, mau dong lihat iklanny

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Cerita Bunda, blogmu apa namanya? mau lihat juga dong. Saya hanya main iklanbeberapa detik, karena para finalis ibu Softener SoKlin 2002 punya tugas main iklan gitu, kontrak setahun kalau tidak salah. Terimakasih Mak Cerita Bunda, Blogmu apa. Tuliskan di sini dong biar saya bisa berkunjung ke sana. Terimakasih ya sudah mampir ke sini

      Hapus
    2. Cerita Bunda , wah keren blognya, bagus untuk mendampingi ibu-ibu muda yang tengah berjibaku mendidik dan membesarkan anak-anaknya jempol deh untuk http://www.ceritaanakbunda.com/2016/09/5-hal-yang-membuat-bunda-bahagia-anak.html nya

      Hapus
  4. keren banget sudah jadi bintang iklan :) ternyata menulis bisa menghasilkan ya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mak Indri, terutama dulu waktu dunia maya belum sebooming sekarang. Jadi kesempatan menulis di media cetak lebih banyak , dan honor juga bisa rutin kalau menulisnya rutin juga. Tapi sekarang ini media online dan blog memuat tulisan apapun bisa diperoleh lewat dunia maya. Era sudah berbeda. Terimakasih kunjungannya, salam

      Hapus