Sebagai penyuka
kerajinan tangan, apalagi yang berbau etnik, ketika mendengar ada pameran
Kerajinan Tangan Nasional yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jabar (23-27
Desember 2015) beserta para sponsornya, segera saya sisihkan waktu. Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB XI 2015) temanya My Craft My Style. Meski
jaraknya lumayan jauh dari kediaman saya . Dan harus bermacet ria .
Saya pilih hari
pertama pameran, hari Rabu tanggal 23
Desember 2015. Lokasinya di jalan Aceh,
Graha Manggala Siliwangi Bandung . Mudah mencapai tempat ini, karena
dilalui angkot 02 (Cicaheum Kalapa) , Stasiun-Sadangserang, Riung Bandung
–Dago, atau angkot jurusan Antapani – Ciroyom. Ya, naik angkot. Praktis dan
murah.
Turun dari
angkot bergegas sedikit memasuki
lapangan parkir. Lumayan kalau tidak
nyetir sendiri, tidak perlu bersusah payah cari celah parkir. Di angkotpun ‘nyantai’ tidak perlu
konsentrasi tinggi gara-gara menyetir di jalur macet.
Jadi bisa menikmati segala keindahan dan
kreativitas pengrajin Indonesia
yang hebat-hebat.
Batik Unik dan Selop Kulit Garutan
Jujur saja,
kehadiran saya di sini ingin cari selop
kulit asli Garut yang modelnya sederhana, kuat, murah meriah. Kalau dikenakan
ringan, dan tidak lecet. Ergonomik istilahnya. Biasanya teman ke Sukaregang
Namun
sesampainya di sana , akhirnya niat belanja satu macam jadi lebih
dari satu item. Benar-benar kepincut
oleh pesona karya pengrajin negeri kita.
Begitu
masuk di sambut oleh payung ‘geulis’ dan rajutan sepatu dan
tas cantik. Sayang anggaran yang sudah
terencana tak boleh diganggu.Jadi cukup cuci mata saja meski sangat ingin
membelinya.
Tas yang mejeng
dengan bentuk cantik ini menggunakan
bahan dasar jala yang dirajut dengan
benang wol. Rajutan molek yang membungkus patung manekin menyambut para
pengunjung. De depan manekin jelita
terpajang payung bordiran ala Tasikmalaya.
Langkah saya
berbelok ke kanan. Matapun langsung dimanjakan oleh warna-warna dinamis bahan batik. Saya terpana
oleh motif dan warna cerahnya. Kejutan manis ini berlanjut dengan harga murah
meriah. Batik Wening Cirebon.
Seorang ibu
membisiki saya, “Murah lho bu harganya. Saya sedang memborong untuk persiapan
nikahan putri saya.. buat seragam keluarga besar…” Jujur
saya berencana akan mendatangi stand pameran ini di hari penutupan,
tanggal 27 Desember hari Minggu. Sebetulnya saya ingin juga membeli batik-batik
aduhai penuh pesona ini kala itu, tapi apa daya kocek di saku tidak mencukupi.
Kembali saya
mencari stand kulit khas Garut. Dan akhirnya saya menemukan apa yang saya cari.
Selop Garutan yang ringan di kaki, tidak lecet, dan tidak pegal saat melangkah
meski berhak High Hill. Jangkung tapi tidak ‘cangkeul’. Sayang selop favorit
saya ini tinggal sedikit. Berhubung kalau pakai hak tinggi atau selop jenis
lain kaki saya sering keram, maka warna
apapun yang tersisa saya beli juga.
Tas- tas kulit
asli dengan warna dan desain memukau menggelantung di stand yang binaan PT Jasa Marga ini.
Inginnya membeli, tapi harus disiplin dengan komitmen sendiri.Karena anggaran kantong pas-pasan.
Pameran ini menyuguhkan aneka stand
batik yang sangat menggoda corak maupun warnanya. Ada batik Cianjuran dan sutra Cianjur yang
dibuat dari kepompong sutra hasil ternakan warga Cianjur asli. Aneka bahan
tenun dan songket juga dipasarkan di pameran ini . Banyak yang menjual dengan
harga promosi.
Assesories, kerudung, kebaya .
Bros-bros
berkelas ikut memeriahkan pameran ini. Dijual dengan harga miring, saya
menemukan bros bernuansa antik. Berbentuk logam menyerupai assesories ala Eropa tahun 1930an. Dikelilingi sentuhan
logam berukir, di tengahnya lapisan acrylic bening ‘menyimpan’ bunga press
berwarna. Bunga asli yang dikeringkan dengan teknologi ramah lingkungan ala
Jepang. Bunga press buatan Ibu Rina, pengrajin oshibana bnga press ala Jepang.
Kebaya dan
kerudung serta aneka busana yang dapat mempercantik kaum ibu sangat viariatif
sekali. Menyentuh selera dengan variasi segar.
Nah, lagi-lagi butuh menahan diri. Karena semuanya bagus-bagus.
Kalung-kalung
kerajinan tangan dari perca juga dijajakan di pameran ini. Bahkan semua bisa dipadu padankan .
Istilahnya One Stop Shopping buat penyuka tampilan etnik. Batik sampai ke
perhiasan kedaerahan tersedia di sini.
Seperti juga
perhiasan perak bakar, ada yang dibuat campuran tembaga dan titanium. Yang satu
ini sangat kuat sentuhan ukirnya. Dibuat
di kawasan Semarang .
Jika saja saya seorang sosialita , selebriti, atau artis yang perlu tampil elegance dan berkelas, tentu saya akan membelinya. Kreatifitas desainnya memang mumpuni.
Kreatifitas luar biasa lainnya mengisi stand-stand dalam Pameran yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Tangan Nasional Provinsi Jawa Barat ini. Kerudung bertabur manik-manik dengan kilau gemerlap, sepatu-sepatu modis dengan harga terjangkau alias harga promosi, sampai tas kulit buaya asal Papua. Buaya hasil ternak. Semoga saja bukan hasil buruan, kasihan kan kalau buaya punah, merusak rantai ekologi nantinya.
Keperluan Interior
Kerajinan kaca
pateri warna- warni khas Cianjur sering disebut dengan kerajinan kaca Gentur.
Lampu gentur bak lampion dalam dongeng
bikin saya kepingin membelinya. Sayang
membawanya agak susah. Karena siang jelang sore itu saya menggunakan
angkot. Khawatir pecah.
Lain halnya
kalau saya menggunakan mobil sendiri .
Ikan neon
hias dengan pepohonan akuarium juga dijajakan di aeran ini. Pengrajin.. eh
peternak ikan hias mengembangkan ikan
neon yang kemulau gemerlapan dalam gelap. Lucu sekali ikan-ikan seukuran ikan
teri ini.
Vas bunga botol
bekas, perlengkapan interior juga
memeriahkan pameran ini. Botol bekas yang dililit oleh benang tebal warna
pastel. Kreatif sekali. Lengkap dengan aneka kreatifitas untuk interior yang bisa menyulap suasana jadi cantik sekali.
Langkah terus berjalan hingga saya terpaku oleh pesona kerajinan tangan unggulan keramik ala
Plered Purwakarta, plus kerajinan kapal layar dalam bentuk minatur. Stand kerajinan tangan Purwakarta ini tampak gemilang dengan sentuhan etniknya.
Terus berjalan menyusuri lorong pameran. Nah saya tertawan oleh indahnya seni anyaman eceng gondok ala Karawang, tas untuk goodie bag dari
eceng gondok. Pada stand ini ada wadah bundar dan tempat tisyu serta karya cantik dari eceng gondok.
Kuliner dan Cookies Hias
Tibalah saya di sebuah stand dari Bogor. Nah , ini paduan kuliner dengan seni hand painting. Stand cookies
yang dijamin bakal disukai anak-anak dan remaja, tampil dengan cozy. Toples
kecil dan bingkai berisi cookies yang dilukis dengan hand painting,
berdampingan dengan loly besar dengan aneka kartun ciamik.
Masih dari Cianjur yang sudah kesohor kulinernya sejak dulu kala. Tauco kenamaan sejak tahun
1930an dengan fermentasi khusus ternyata
dijual juga di stand Cianjur. Wah boleh
nih buat masak tahu goreng bumbu tauco cabai hijau di rumah. Gizinyapun sangat tinggi.
Workshop
Kalau banyak
waktu, pengunjung boleh mendaftar ikut
workshop membuat craft. Seperti siang itu ada pelatihan membuat souvenir untuk
tanda terimakasih pesta pernikahan.
Keren.
Gratis, dapat
doorprize, dapat bahan untuk praktek, kalau sudah jadi bisa di bawa pulang.
Acaranya dipandu
oleh gadis cantik dan pemuda ganteng. Ternyata mereka adalah Mojang dan Jajaka
Jawa Barat terpilih. Pantas saja pintar , supel dan penampilannya memesona.
Makan Siang Dulu
Makanan dan jajanan di pameran juga lumayan
enak. Makan mie baso ceker sambil mengunyah tempe mendoan bersiram saus kecap pedas,
serta menyeruput jus buah naga merah. Sebelum naik angkot bermacet ria , pulang
ke rumah.
Saya ingin balik
lagi ke sini sambil mengajak anak dan teman. Juga beberapa kerabat yang
menghabiskan Long Weekend di Bandung
sejak tanggal 24 Desember 2015. Ada
yang ingin saya beli, tapi nanti saja hari terakhir pameran, hari Minggu tanggal
27 Desember. Semoga banyak yang
didiscount.
Ih lalucuuuu kain, kebaya sama aksesorisnya ya, Teh. Jadi sono, lama ke ketemu.
BalasHapusiya Neng Efi meni sono, biasa nih emak-emak sibuk dari urusan dapur sampe PKK... pas pameran yang langka ini hanya 2 tahun sekali langsung ke sana, cari barang modis alias modal diskon.. ternyata kalau jeli banyak yang di bawah harga pasar.... Neng Efi saya juga sono
BalasHapus