Daftar Blog Saya

Kamis, 24 Desember 2015

Liburan Sambil Berburu Craft dan Sandang Cantik di Pameran Kerajinan Tangan DEKRASNADA Jabar di Bandung


Sebagai penyuka kerajinan tangan, apalagi yang berbau etnik, ketika mendengar ada pameran Kerajinan Tangan Nasional yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan  Nasional  Daerah Provinsi Jabar (23-27 Desember 2015) beserta para sponsornya, segera saya sisihkan waktu.  Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB XI 2015) temanya My Craft My Style. Meski jaraknya lumayan jauh dari kediaman saya  . Dan harus bermacet ria .


Saya pilih hari pertama pameran, hari Rabu  tanggal 23 Desember 2015. Lokasinya di jalan Aceh,  Graha Manggala Siliwangi Bandung . Mudah mencapai tempat ini, karena dilalui angkot 02 (Cicaheum Kalapa) , Stasiun-Sadangserang, Riung Bandung –Dago, atau angkot jurusan Antapani – Ciroyom. Ya, naik angkot. Praktis dan murah. 
Turun dari angkot bergegas sedikit  memasuki lapangan parkir.  Lumayan kalau tidak nyetir sendiri, tidak perlu bersusah payah cari celah parkir.  Di angkotpun ‘nyantai’ tidak perlu konsentrasi  tinggi gara-gara menyetir di jalur macet. Jadi bisa menikmati  segala keindahan dan kreativitas pengrajin Indonesia yang hebat-hebat.

Batik Unik dan Selop Kulit Garutan
Jujur saja, kehadiran saya di sini  ingin cari selop kulit asli Garut yang modelnya sederhana, kuat, murah meriah. Kalau dikenakan ringan, dan tidak lecet. Ergonomik istilahnya. Biasanya teman ke Sukaregang
Namun sesampainya di sana,  akhirnya niat belanja satu macam jadi lebih dari satu item. Benar-benar  kepincut oleh pesona karya pengrajin negeri kita.
Begitu masuk  di sambut oleh  payung ‘geulis’ dan rajutan sepatu dan tas  cantik. Sayang anggaran yang sudah terencana tak boleh diganggu.Jadi cukup cuci mata saja meski sangat ingin membelinya.


Tas yang mejeng dengan  bentuk cantik ini menggunakan bahan  dasar jala yang dirajut dengan benang wol. Rajutan molek yang membungkus patung manekin menyambut para pengunjung. De depan manekin jelita  terpajang payung bordiran ala Tasikmalaya.
Langkah saya berbelok ke kanan. Matapun langsung dimanjakan oleh  warna-warna dinamis bahan batik. Saya terpana oleh motif dan warna cerahnya. Kejutan manis ini berlanjut dengan harga murah meriah. Batik Wening Cirebon.
Seorang ibu membisiki saya, “Murah lho bu harganya. Saya sedang memborong untuk persiapan nikahan putri saya.. buat seragam keluarga besar…”  Jujur  saya berencana akan mendatangi stand pameran ini di hari penutupan, tanggal 27 Desember hari Minggu. Sebetulnya saya ingin juga membeli batik-batik aduhai penuh pesona ini kala itu, tapi apa daya kocek di saku tidak mencukupi.

Kembali saya mencari stand kulit khas Garut. Dan akhirnya saya menemukan apa yang saya cari. Selop Garutan yang ringan di kaki, tidak lecet, dan tidak pegal saat melangkah meski berhak High Hill. Jangkung tapi tidak ‘cangkeul’. Sayang selop favorit saya ini tinggal sedikit. Berhubung kalau pakai hak tinggi atau selop jenis lain kaki saya sering keram, maka  warna apapun yang tersisa saya beli juga.


Tas- tas kulit asli dengan warna dan desain memukau menggelantung di stand yang binaan PT Jasa Marga ini. Inginnya membeli, tapi harus disiplin dengan komitmen sendiri.Karena anggaran kantong pas-pasan.

Pameran ini menyuguhkan aneka  stand batik yang sangat menggoda corak maupun warnanya. Ada batik Cianjuran dan sutra Cianjur yang dibuat dari kepompong sutra hasil ternakan warga Cianjur asli. Aneka bahan tenun dan songket juga dipasarkan di pameran ini . Banyak yang menjual dengan harga promosi.
 

Assesories, kerudung, kebaya .


Bros-bros berkelas ikut memeriahkan pameran ini. Dijual dengan harga miring, saya menemukan bros bernuansa antik. Berbentuk logam menyerupai assesories  ala Eropa tahun 1930an. Dikelilingi sentuhan logam berukir, di tengahnya lapisan acrylic bening ‘menyimpan’ bunga press berwarna. Bunga asli yang dikeringkan dengan teknologi ramah lingkungan ala Jepang. Bunga press buatan Ibu Rina, pengrajin oshibana bnga press ala Jepang.


Ada pula kalung dan gantungan kunci yang dibuat dari bunga-bunga bugenvil kering dan bunga soka yang ditata dan dirangkai sedemikian rupa. Untuk memercantik penampilan.

Kebaya dan kerudung serta aneka busana yang dapat mempercantik kaum ibu sangat viariatif sekali. Menyentuh selera dengan variasi segar.  Nah, lagi-lagi  butuh  menahan diri. Karena semuanya bagus-bagus.

Kalung-kalung kerajinan tangan dari perca juga dijajakan di pameran ini.  Bahkan semua bisa dipadu padankan . Istilahnya One Stop Shopping buat penyuka tampilan etnik. Batik sampai ke perhiasan kedaerahan tersedia di sini.

Seperti juga perhiasan perak bakar, ada yang dibuat campuran tembaga dan titanium. Yang satu ini  sangat kuat sentuhan ukirnya. Dibuat di kawasan Semarang. Jika saja saya seorang sosialita , selebriti, atau artis yang perlu tampil  elegance dan berkelas, tentu  saya akan membelinya.  Kreatifitas desainnya memang mumpuni.
 

Kreatifitas luar biasa lainnya  mengisi stand-stand dalam Pameran yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Tangan Nasional Provinsi Jawa Barat ini. Kerudung bertabur manik-manik dengan kilau gemerlap, sepatu-sepatu modis dengan harga terjangkau alias harga promosi, sampai tas kulit  buaya asal Papua. Buaya hasil ternak. Semoga saja bukan hasil buruan, kasihan kan kalau buaya punah, merusak rantai ekologi nantinya. 


Keperluan Interior

Kerajinan kaca pateri warna- warni khas Cianjur sering disebut dengan kerajinan kaca Gentur. Lampu gentur bak lampion dalam dongeng  bikin saya kepingin membelinya. Sayang  membawanya agak susah. Karena siang jelang sore itu saya menggunakan angkot. Khawatir pecah.
Lain  halnya kalau saya menggunakan mobil sendiri .

Ikan neon hias  dengan pepohonan akuarium  juga dijajakan di aeran ini. Pengrajin.. eh peternak ikan  hias mengembangkan ikan neon yang kemulau gemerlapan dalam gelap. Lucu sekali ikan-ikan seukuran ikan teri ini.
Vas bunga botol bekas,  perlengkapan interior juga memeriahkan pameran ini. Botol bekas yang dililit oleh benang tebal warna pastel. Kreatif sekali. Lengkap dengan aneka  kreatifitas untuk interior yang bisa menyulap suasana jadi cantik sekali. 

Langkah terus berjalan hingga saya terpaku oleh pesona kerajinan tangan unggulan keramik ala Plered Purwakarta, plus kerajinan kapal layar  dalam bentuk minatur. Stand kerajinan tangan Purwakarta ini tampak gemilang dengan  sentuhan  etniknya.

Terus berjalan menyusuri lorong pameran. Nah saya tertawan oleh indahnya  seni anyaman eceng gondok ala Karawang, tas untuk goodie bag dari eceng gondok. Pada stand ini ada wadah bundar dan tempat tisyu serta karya cantik dari eceng gondok. 
Ada pula Wadah tisyu , kursi cantik, sarung bantal, sprei, pernik hiasan  bikin saya tak ingin beranjak pulang. Padahal Bandung hari Rabu 23 Desember semakin macet. Saya harus buru-buru pulang setelah membeli selop, bros dan pernik-pernik lucu lainnya.
 

Kuliner dan Cookies Hias
Tibalah saya di sebuah stand dari Bogor.  Nah , ini  paduan kuliner dengan seni hand painting. Stand cookies yang dijamin bakal disukai anak-anak dan remaja, tampil dengan cozy. Toples kecil dan bingkai berisi cookies yang dilukis dengan hand painting, berdampingan dengan loly besar dengan aneka kartun ciamik.



Soal kuliner ada yang bedanih. Sangat unik dan langka, namun segar dan tinggal menikmatinya dari botol-botol yang berjajar di stand Cianjur.  Ini dia...  sirup buah pala, itu minuman  khas Cianjur, boleh juga nih, sangat istimewa. Segar pula cita rasanya. 
Masih dari Cianjur yang sudah kesohor kulinernya sejak dulu kala. Tauco kenamaan sejak tahun 1930an dengan fermentasi khusus  ternyata dijual juga di stand Cianjur.  Wah boleh nih buat masak  tahu goreng bumbu tauco cabai hijau di rumah. Gizinyapun sangat tinggi.


Workshop
Kalau banyak waktu,  pengunjung boleh mendaftar ikut workshop membuat craft. Seperti siang itu ada pelatihan membuat souvenir untuk tanda terimakasih  pesta pernikahan. Keren.
Gratis, dapat doorprize, dapat bahan untuk praktek, kalau sudah jadi bisa di bawa pulang.
Acaranya dipandu oleh gadis cantik dan pemuda ganteng. Ternyata mereka adalah Mojang dan Jajaka Jawa Barat terpilih. Pantas saja pintar , supel dan penampilannya  memesona.

Makan Siang Dulu

 Makanan dan jajanan di pameran juga lumayan enak. Makan mie baso ceker sambil mengunyah tempe mendoan bersiram saus kecap pedas, serta menyeruput jus buah naga merah. Sebelum naik angkot bermacet ria , pulang ke rumah.

Saya ingin balik lagi ke sini sambil mengajak anak dan teman. Juga beberapa kerabat yang menghabiskan Long Weekend di Bandung sejak tanggal 24 Desember 2015. Ada yang ingin saya beli, tapi nanti saja hari terakhir pameran, hari Minggu tanggal 27 Desember. Semoga  banyak yang didiscount.












2 komentar:

  1. Ih lalucuuuu kain, kebaya sama aksesorisnya ya, Teh. Jadi sono, lama ke ketemu.

    BalasHapus
  2. iya Neng Efi meni sono, biasa nih emak-emak sibuk dari urusan dapur sampe PKK... pas pameran yang langka ini hanya 2 tahun sekali langsung ke sana, cari barang modis alias modal diskon.. ternyata kalau jeli banyak yang di bawah harga pasar.... Neng Efi saya juga sono

    BalasHapus