IN MEMORIAM
AYAH , IBU , KEDEKATANNYA DENGAN TUN DATO HAMDAN BIN SHEIKH TAHIR, PULAU PINANG MALAYSIA
(SEBUAH KENANGAN)
Ayah dan ibu , aku juga, pernah tinggal di Johor Baru , karena ayah mendapat tugas untuk mengajar di malaysia. Saat itu Malaysia mulai menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia. Jadi banyak dosen dan guru-guru Indonesia dikirim oleh pemerintah RI untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Malaysia. Ayah mendapat tugas tahun 1969 sampai dengan tahun 1974.
![]() |
Ayahku, Amir Achmad |
Banyak kerabat ibuku yang berasal dari Sumatera Barat , sudah menjadi warga negara Malaysia. Salah satunya , tokoh pendidik terkenal Tun Dato Hamdan Bin Sheikh Tahir. Yang pada tahun 1989-2001 , mendapat amanah untuk menjadi Yang DiPertua Negeri Pulau Pinang Malaysia. Saat kami tinggal di Johor Baharu itulah , kekerabatan ayah, ibu dengan Datuk Hamdan (panggilan hormat kami kepada beliau) kian erat terjalin.
![]() |
Tun Dato Seri Hamdan bin Sheikh Tahir, saat menjadi Yang Dipertua Pulau Pinang Malaysia |
![]() | |
Tun Dato Seri Hamdan bin Sheikh Tahir,
|
CERITA DALAM FOTO
Ayah (alm) Amir Achmad, di tengah, pakai baju hitam. Di samping kanan ayah, paman sepupu ibuku , Datuk Tun Hamdan Bin Sheikh Tahir (alm_. Yang pernah menjadi Yang Dipertuan Negeri Pulau Pinang Malaysia. Berfoto bareng di depan Pusat Falak Sheikh Tahir, Pulau Pinang Malaysia.
Ayah dari Dato Hamdan Bin Sheikh Tahir , adalah Sheikh Tahir , dikenal dengan nama lengkapnya Muhammad Tahir Jalaluddin , ulama terkenal Malaysia, yang memiliki keahlian ilmu Falak.
![]() |
Muhammad Amin Datuk Bagindo , Kakak kandung Muhammad Tahir Jalaluddin |
Muhammad Tahir Jalaluddin, adalah adik kandung dari Muhammad Amin Datuk Bagindo (kakek ibuku).
![]() |
Ibuku Saat berada di SERI MUTIARA Pulau Pinang , kediaman resmi (rumah dinas) Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir sebagai Yang Di Per Tua Negeri Pulau Pinang Malaysia (1989-2001) |
![]() |
Potret Keluarga Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir , bersama anak istri dan menantu serta cucu |
![]() |
Foto lawas, aku (tengah) bersama Aisah putri dari Dato Hamdan bin Sheikh Tahir, saat berkunjunga ke Indonesia , di Hotel Cipaku Indah. |
SYEKH AHMAD KHATIB, IMAM MASJIDIL HARAM YANG SEPUPU KAKEK BUYUTKU
Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi , adalah salah satu dari 3 ulama asal Indonesia yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram .
![]() |
Tiga (3) ulama asal Indonesia, yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram di Makkah Al Mukaromah. Syekh Jumaid al Batawi , Syekh Nawawi Al Bantani, Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi . |
Syekh Ahmad Khatib , saudara sepupu Muhammad Amin Datuk Bagindo dan Muhammad Tahir Jalaluddin, adalah putra dari Limba Uray (ibunya) wanita dari Kampung Tuo Ampe Angke Bukittinggi .
Limba Uray memiliki kakak perempuan bernama Gandam Uray , yang wafat ketika putra bungsunya (Muhammad Tahir Jalaluddin ) masih kecil . Muhammad Tahir Jalaludin juga telah menjadi anak yatim (ditinggal wafat ayahnya ) saat masih 2 tahun, dan yatim piatu saat usia 6 tahun.
Muhammad Tahir Jalaludin setelah dewasa ulama terkenal di Semenanjung Malaysia.
![]() |
Muhammad Tahir Jalaluddin |
Muhammad Tahir Jalaluddin juga memiliki kakak kandung lelaki , bernama Muhammad Amin Datuk Bagindo, kakek buyutku dari pihak ibu.
Muhammad Amin (bin Muhammad bin Jalaluddin) Datuk Bagindo , kakek buyutku dari pihak ibu.
Salah satu putra Muhammad Amin Datuk Bagindo, adalah Muhammad Yunus Bin Muhammad Amin . Muhammad Yunus adalah ayah dari ibuku (Noerhajati) , alias kakekku.
Muhammad Yunus Bin Muhammad Amin Datuk Bagindo
Muhammad Tahir Jalaluddin, yang masih kecil dan yatim piatu , diasuh , dididik dan dibesarkan oleh bibinya Limba Uray (ibu dari Sheikh Ahmad Khatib) .
Selanjutnya Muhammad Tahir Jalaluddin ikut pindah ke Mekah , menyusul kakak sepupunya , lalu dibesarkan dan dididik oleh kakak sepupunya Syekh Ahmad Khatib , tinggal bersama keluarga besar mertua Syekh Ahmad Khatib juga.
Mendapat asuhan , pemeliharaan dan pendidikan yang baik dari kakak sepupunya sendiri, tumbuh menjadi sosok yang giat belajar dan mengajar. Muhammad Tahir Jalaluddin berkuliah di Mesir dan menjadi ulama terkenal di Malaysia, menikahi wanita Pulau Pinang dan menjadi warga negara Malaysia.
Salah satu putranya , Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir, menjadi tokoh pendidikan di Malaysia, dan pernah menjadi Yang Di Pertua Negeri Pulau Pinang.
Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir
![]() |
Ibundaku Noerhajati , bersama adik bungsuku tahun 1997. |
ALBUM FOTO KENANGAN AYAH DAN KELUARGA DATUK HAMDAN BIN SHEIKH TAHIR
Kenangan ayahku (alm) saat makan siang di kediaman Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir , Pulau Pinang Malaysia.
![]() |
Kenangan ayahku (alm) saat makan siang di kediaman Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir , Pulau Pinang Malaysia. |
![]() |
Kenangan ayahku (alm) saat makan siang di kediaman Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir , Pulau Pinang Malaysia. |
Peran Tun Dato DR H Hamdan Bin Sheikh Tahir (Keturunan Minangkabau Indonesia) dalam MEMAJUKAN PENDIDIKAN DI MALAYSIA
Siapakah Menteri di Dunia Pendidikan saat itu? Kemajuan dunia pendidikan di Malaysia sebenarnya salah satunya tak lepas dari jasa almarhum Tun Dato DR H. Hamdan Bin Sheikh Tahir . Beliau adalah arsitek peningkatan kualitas pendidikan di Malaysia.
Ayahanda beliau, bernama Sheikh Muhammad Tahir Jalaluddin , adalah asli orang Bukittinggi. Sheikh Muhammad Tahir Jalaluddin adalah adik sepupu sekaligus anak angkat ulama terkenal Achmad Khatib al Minangkabau (pernah menjadi imam Masjidil Haram)
Tahun 1966 hingga tahun 1976 beliau berperan sebagai Ketua Pengarah Pendidikan Malaysia . Dan di tahun 1976 hingga tahun 1982 memegang tugas sebagai Naib Canselor Universiti Sains Malaysia , Pulau Pinang (Penang). Selain sebagai Wakil Tetap Malaysia dan Duta di UNESCO , Paris , Prancis dari tahun 1982-1985.
Dan sejak 1 Mei 1989 , DR H. Hamdan Bin Sheikh Tahir , dengan gelar lengkapnya Tuanku Yang Terutama Dato’ Seri (DR) H. Hamdan Bin Sheikh Tahir .M.N, P.S.M,., D.U.P.N., D.P, DMPN , K.M.N., resmi dilantik sebagai Tuan Yang Terutama Yang di-Pertua Negeri Pulau Pinang.
Pada tahun 1993 bulan Agustus beliau dilantik sebagai Canselor Universiti Pertanian Malaysia.
Dalam menjalani pelbagai jabatan tersebut ada jabatan rangkap yang juga diembannya. Sebut saja sebagai Pengurus Lembaga Gubernur Dewan Bahasa dan Pustaka 1966 hingga 1976. Selain merangkap sebagai tenaga ahli di beberapa insititusi kependidikan Universiti Pertanian Malaysia. Institut Teknologi Malaysia (sekarang Univeristi Teknologi Malaysia) dan Maktab Tentara di Raja Malaysia.
Tahun 1976 hingga 1986 sebagai Persatuan Penyelamat Kelemasan Malaysia.
Begitu banyak peran penting beliau di negeri jiran Malaysia. Jejak pendidikannya antara di mulai dari Sekolah Rendah Melayu , Kuala Kangsar, lalu Sekolah menengah Clifford, Raffles College Singapura, termasuk beasiswa yang juga ia peroleh untuk belajar di University of Nottingham , lalu University of London dan Universiti Malaya Singapura. . Sementara berbagai profesi guru seperti mengajar di Sekolah Clifford , dan sebagai Pengetua di Sekolah Iskandar Shah , Parit, Perak dan sebagainya.
Pengabdian dan minatnya di dunia pendidikan , telah memberi warna segar dalam dunia pendidikan Malaysia. Tak heran jika dulu berbondong-bondong warga Malaysia mengejar pendidikan tinggi di Indonesia, kini mulai terjadi sebaliknya. Dulu Malaysia mengundang banyak dosen dan guru untuk mengajar di Malaysia , di sekolah menengah , sekolah menangah kejuruan dan perguruan tingginya.
Ayah ku , salah satu yang memperbaiki pendidikan Fisika sekaligus Lab Fisika Sekolah Menengah Kejuruan di Sekolah SULTAN ISMAIL Johor Baharu.
Saat itu ayah ditawari untuk pindah menjadi warga negara Malaysia, dan menetap di sana. Seorang sahabat ayah , Paman Syahrir, adlaah salah satu yang akhirnya menjadi warga negara Malaysia.
Menghargai guru dengan gaji atau imbalan bagi guru dan pendidik yang luar biasa tinggi. Para guru dan dosen sangat sejahtera. Maka SDM berkualitas dan berpotensi besar, akan memilih profesi mengajar. Itu hanya salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan, selain fasilitas, laboratorium yang memadai , dan ilmu eksakta digenjot untuk tahap awal meningkatkan kecerdasan dan pola pikir.
Kala itu membuka jalan mudah bagi peningkatan kualitas guru, dengan jaminan kesejahteraan para guru , jadi salah satu cara dari banyak langkah yang diprakarsainya. Mengundang para guru dari Indonesia juga merupakan gagasan yang tak sedikit memberikan sumbangsih bagi peningkatan pendidikan.
Dalam sebuah buku biografi yang dihadiahkan beliau kepada ayah penulis, ia yakin bahwa kunci perubahan dan kemajuan suatu bangsa terletak pada sektor pendidikan, lalu kesehatan.
.
LITERATUR:
Tentang Ahmad Khatib
Tentang Muhammad Tahir Jalaluddin
![]() |
Makam Salah satu leluhur, Tuanku Nan Tuo , 7 tahun silam (2018) Sumber foto: Deded Fardianto |
![]() |
Makam Salah satu leluhur, Tuanku Nan Tuo , 7 tahun silam (2018) Sumber foto: Deded Fardianto |
![]() |
Makam Salah satu leluhur, Tuanku Nan Tuo , 7 tahun silam (2018) Sumber foto: Deded Fardianto |
MAKAM TUANKU NAN RENCEH /RANCA'
![]() |
Makam Salah satu leluhur , Tuanku Nan Renceh, 8 bulan silam, sumber foto ARMS.ID |
![]() |
Makam Tuanku Nan Renceh, 8 bulan silam, sumber foto ARMS.ID |
![]() |
Makam Tuanku Nan Renceh, 8 bulan silam, sumber foto ARMS.ID |
![]() |
Makam Tuanku Nan Renceh, 9 tahun silam, sumber foto Andrian Sani |
![]() |
Makam Tuanku Nan Renceh, 8 bulan silam, sumber foto ARMS.ID |
SILSILAH KELUARGA ( ANAK ANAKKU)
Leluhur kami salah satunya adalah Tuanku Nan Tuo dari ibundaku Noerhajati binti Muhammad Yunus bin Muhammad Amin Datuk Bagindo Bin Muhammad bin Jalaluddin (Fakih Saghir) bin Tuanku Nan Tuo .
Juga leluhur kami Tuanku Nan Renceh, juga dari garis ibundaku ,ayahnya Muhammad Yunus, kakek ibuku Muhammad Amin Datuk Bagindo, adalah putri dari Gandam Urai Binti Abdullah /Tuanku Nan Ranca/Renceh , salah satu putri Tuanku Nan Renceh.
Gandam Urai memiliki adik bernama Limbak Urai. Limbak Urai adalah ibunda dari Sheikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi , salah satu ulama Indonesia yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram , setelah Syech Nawawi Al Bantani.
Muhammad Amin Datuk Bagindo adalah kakak kandung dari Muhammad Tahir Jalaluddin , ulama Malaysia yang juga ahli ilmu Falak .
Belum sempat melengkapi silsilah ini dengan saudara kandung lainnya, hanya silsilah yg berhubungan langsung saja dengan anak anakku, dan hubungan kekerabatan dengan Syekh Ahmad Khatib , dan Muhammad Tahir Jalaluddin .
Garis keturunan Minangkabau yang berwarna hijau dan merah tua. Ayahku Alm Amir Achmad, berasal dari Palembang Sumatera Selatan. Namun tidak aku peroleh silsilah ayah .