Daftar Blog Saya

Selasa, 20 Mei 2025

In Memoriam Ibu, Ayah, Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir, dan tali kerabat kami dengan Sheikh Ahmad Khatib al Minangkabawi



IN MEMORIAM
AYAH , IBU , KEDEKATANNYA DENGAN  TUN DATO HAMDAN BIN SHEIKH TAHIR, PULAU PINANG MALAYSIA
 (SEBUAH KENANGAN)

Ayah dan ibu , aku juga, pernah tinggal di Johor Baru , karena ayah mendapat tugas untuk mengajar di malaysia. Saat itu Malaysia  mulai menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia. Jadi banyak dosen dan guru-guru Indonesia dikirim oleh pemerintah RI untuk  meningkatkan kualitas pendidikan di Malaysia. Ayah  mendapat tugas  tahun 1969 sampai dengan tahun 1974. 

Ayahku Amir Achmad

Ayahku, Amir Achmad




Banyak kerabat ibuku yang berasal dari Sumatera Barat , sudah menjadi warga negara Malaysia. Salah satunya , tokoh pendidik terkenal Tun Dato Hamdan  Bin Sheikh Tahir. Yang pada tahun 1989-2001 , mendapat amanah untuk menjadi Yang DiPertua Negeri Pulau Pinang Malaysia. Saat kami tinggal di Johor Baharu  itulah ,  kekerabatan ayah, ibu  dengan Datuk Hamdan (panggilan hormat kami kepada beliau)   kian erat terjalin. 

Tun Dato Seri  Hamdan bin Sheikh Tahir, saat menjadi Yang Dipertua Pulau Pinang Malaysia 


Tun Dato Seri  Hamdan bin Sheikh Tahir,
saat menjadi Yang Dipertua Pulau Pinang Malaysia 


Screenshoot  dari buku biografi Tun Dato Seri  Hamdan bin Sheikh Tahir, Malaysia.





CERITA DALAM FOTO 

Kiri : Dato   Hamdan bin Sheikh Tahir, Kanan: Amir Achmad ayahku 


Ayah  (alm) Amir Achmad, di tengah, pakai baju hitam. Di samping kanan ayah,  paman sepupu ibuku , Datuk Tun Hamdan Bin Sheikh Tahir (alm_.  Yang pernah menjadi  Yang Dipertuan Negeri Pulau Pinang Malaysia. Berfoto  bareng di depan Pusat Falak Sheikh Tahir, Pulau Pinang Malaysia. 

Ayah dari  Dato Hamdan Bin Sheikh Tahir ,  adalah Sheikh Tahir , dikenal dengan nama lengkapnya  Muhammad Tahir Jalaluddin , ulama terkenal Malaysia, yang memiliki keahlian ilmu Falak. 
Muhammad Tahir Jalaluddin 


Muhammad Amin Datuk Bagindo , Kakak kandung Muhammad Tahir Jalaluddin 

Muhammad Tahir Jalaluddin, adalah adik kandung dari  Muhammad Amin  Datuk Bagindo (kakek ibuku).   






Ibuku  (alm) , berbaju merah. Bersama sepupu dan keponakan, bersilaturahmi kepada paman sepupu ayahnya, Dato Hamdan Bin Sheikh Tahir (tengah) , di  kediaman resminyua sebagai  Yang Dipertua Negeri Pulau Pinang, Malaysia. Gedung SERI MUTIARA, 

Ibuku Saat berada di SERI MUTIARA Pulau Pinang , kediaman resmi (rumah dinas) Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir sebagai  Yang Di Per Tua   Negeri Pulau Pinang Malaysia (1989-2001)

Potret Keluarga Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir , bersama anak istri dan menantu serta cucu 


Foto lawas, aku  (tengah) bersama Aisah putri dari Dato Hamdan bin Sheikh Tahir, saat berkunjunga ke Indonesia , di Hotel Cipaku Indah. 



SYEKH AHMAD KHATIB,  IMAM MASJIDIL HARAM YANG  SEPUPU  KAKEK BUYUTKU


Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi , adalah salah satu dari  3 ulama asal Indonesia  yang pernah menjadi  Imam Masjidil Haram .  

Tiga (3) ulama  asal Indonesia, yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram di Makkah Al Mukaromah. Syekh Jumaid al Batawi , Syekh Nawawi Al Bantani, Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi . 

Syekh Ahmad Khatib , saudara sepupu Muhammad Amin Datuk Bagindo dan Muhammad Tahir Jalaluddin,  adalah putra dari Limba Uray (ibunya)  wanita  dari Kampung Tuo Ampe Angke Bukittinggi . 

Limba Uray  memiliki kakak perempuan bernama Gandam Uray ,  yang wafat ketika putra bungsunya (Muhammad Tahir Jalaluddin ) masih kecil . Muhammad Tahir Jalaludin juga telah menjadi anak yatim  (ditinggal wafat ayahnya ) saat masih 2 tahun, dan yatim piatu saat usia 6 tahun. 

Muhammad Tahir Jalaludin setelah dewasa ulama terkenal di Semenanjung Malaysia. 

Muhammad Tahir Jalaluddin 

 Muhammad Tahir Jalaluddin  juga memiliki kakak kandung  lelaki ,   bernama Muhammad Amin  Datuk Bagindo, kakek buyutku dari pihak ibu. 

Muhammad Amin (bin Muhammad bin Jalaluddin) Datuk Bagindo , kakek buyutku  dari pihak ibu. 

Salah satu putra Muhammad Amin  Datuk Bagindo, adalah  Muhammad Yunus Bin Muhammad Amin .  Muhammad Yunus adalah ayah dari ibuku (Noerhajati) , alias kakekku.

Muhammad Yunus Bin Muhammad Amin Datuk Bagindo 

Muhammad Tahir Jalaluddin, yang masih kecil dan yatim piatu ,  diasuh  , dididik dan dibesarkan oleh bibinya Limba Uray (ibu dari Sheikh Ahmad Khatib) . 

Selanjutnya  Muhammad Tahir Jalaluddin  ikut pindah ke Mekah , menyusul kakak sepupunya , lalu  dibesarkan dan dididik oleh kakak sepupunya Syekh Ahmad Khatib , tinggal bersama keluarga besar mertua Syekh Ahmad Khatib juga. 

 Mendapat asuhan , pemeliharaan dan pendidikan yang baik  dari kakak sepupunya sendiri, tumbuh  menjadi  sosok  yang  giat belajar dan mengajar. Muhammad Tahir Jalaluddin  berkuliah di Mesir dan menjadi ulama terkenal di Malaysia, menikahi  wanita Pulau Pinang dan menjadi warga negara Malaysia. 

Salah satu putranya , Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir,  menjadi tokoh pendidikan di Malaysia, dan pernah menjadi  Yang Di Pertua Negeri Pulau Pinang. 

Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir 

  
Ibundaku Noerhajati ,  bersama adik bungsuku  tahun 1997.
 

ALBUM FOTO KENANGAN AYAH DAN KELUARGA DATUK HAMDAN BIN SHEIKH TAHIR 



Kenangan ayahku (alm) saat makan siang  di kediaman Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir , Pulau Pinang Malaysia. 

Kenangan ayahku (alm) saat makan siang  di kediaman Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir , Pulau Pinang Malaysia. 


Kenangan ayahku (alm) saat makan siang  di kediaman Datuk Hamdan Bin Sheikh Tahir , Pulau Pinang Malaysia. 


  Peran Tun Dato DR H Hamdan Bin Sheikh Tahir (Keturunan Minangkabau Indonesia) dalam MEMAJUKAN  PENDIDIKAN DI MALAYSIA 

            Siapakah Menteri di Dunia Pendidikan saat itu? Kemajuan  dunia pendidikan di Malaysia sebenarnya salah satunya tak lepas dari jasa almarhum   Tun Dato DR H. Hamdan Bin Sheikh Tahir  . Beliau adalah  arsitek peningkatan kualitas pendidikan  di Malaysia. 

Ayahanda beliau, bernama Sheikh Muhammad Tahir Jalaluddin , adalah asli  orang Bukittinggi. Sheikh Muhammad Tahir Jalaluddin adalah adik sepupu sekaligus anak angkat ulama terkenal Achmad Khatib al Minangkabau (pernah menjadi imam Masjidil Haram)

            Tahun 1966 hingga tahun 1976  beliau berperan sebagai Ketua Pengarah Pendidikan Malaysia  . Dan di tahun  1976 hingga tahun 1982 memegang  tugas sebagai Naib Canselor Universiti Sains Malaysia , Pulau Pinang (Penang).  Selain sebagai  Wakil Tetap Malaysia dan Duta di UNESCO , Paris , Prancis  dari tahun 1982-1985.

Dan sejak 1 Mei 1989  , DR H. Hamdan Bin Sheikh Tahir  , dengan gelar lengkapnya Tuanku Yang Terutama Dato’ Seri (DR) H. Hamdan Bin Sheikh Tahir .M.N, P.S.M,., D.U.P.N., D.P, DMPN , K.M.N., resmi dilantik sebagai  Tuan Yang Terutama Yang di-Pertua Negeri Pulau Pinang

Pada tahun 1993 bulan Agustus  beliau dilantik sebagai Canselor Universiti Pertanian Malaysia.

Dalam menjalani pelbagai jabatan tersebut  ada jabatan rangkap  yang juga diembannya. Sebut saja sebagai Pengurus Lembaga Gubernur Dewan Bahasa  dan Pustaka 1966 hingga 1976. Selain merangkap sebagai tenaga ahli  di beberapa insititusi kependidikan  Universiti Pertanian Malaysia.  Institut Teknologi Malaysia (sekarang Univeristi Teknologi Malaysia) dan Maktab Tentara di Raja Malaysia

Tahun 1976 hingga  1986 sebagai Persatuan Penyelamat Kelemasan Malaysia.

Begitu banyak peran penting beliau di negeri jiran Malaysia. Jejak pendidikannya antara di mulai dari Sekolah Rendah  Melayu  , Kuala Kangsar, lalu Sekolah menengah Clifford, Raffles College Singapura, termasuk beasiswa yang juga ia peroleh untuk  belajar di University of Nottingham , lalu University of London  dan Universiti Malaya Singapura. . Sementara berbagai  profesi guru  seperti  mengajar di Sekolah Clifford ,   dan sebagai Pengetua  di Sekolah Iskandar Shah , Parit, Perak  dan sebagainya.

Pengabdian dan minatnya di dunia pendidikan ,  telah memberi warna segar  dalam  dunia pendidikan Malaysia. Tak heran jika dulu berbondong-bondong  warga Malaysia mengejar  pendidikan tinggi  di Indonesia, kini mulai terjadi sebaliknya. Dulu Malaysia mengundang banyak dosen dan guru  untuk mengajar di Malaysia , di sekolah menengah , sekolah menangah kejuruan dan perguruan tingginya. 
Ayah ku , salah satu yang memperbaiki pendidikan Fisika sekaligus  Lab Fisika Sekolah Menengah Kejuruan di Sekolah SULTAN ISMAIL Johor Baharu. 
Saat itu ayah ditawari untuk pindah menjadi warga negara Malaysia,  dan menetap di sana. Seorang sahabat ayah , Paman Syahrir, adlaah salah satu  yang  akhirnya menjadi warga negara Malaysia.

 Menghargai guru dengan  gaji atau imbalan  bagi guru dan pendidik yang  luar biasa tinggi. Para guru dan dosen  sangat sejahtera. Maka SDM berkualitas dan berpotensi besar, akan memilih profesi mengajar. Itu hanya salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan, selain fasilitas, laboratorium   yang memadai , dan ilmu eksakta digenjot untuk tahap awal meningkatkan kecerdasan dan  pola pikir. 

Kala itu membuka jalan  mudah bagi  peningkatan kualitas guru, dengan jaminan kesejahteraan para guru , jadi salah satu cara dari banyak langkah yang  diprakarsainya. Mengundang para guru dari Indonesia  juga merupakan gagasan yang tak sedikit memberikan sumbangsih  bagi peningkatan  pendidikan.

Dalam sebuah buku biografi yang dihadiahkan beliau kepada ayah penulis, ia  yakin  bahwa kunci perubahan dan kemajuan suatu bangsa terletak pada sektor pendidikan, lalu kesehatan.
.


LITERATUR:


Tentang Ahmad Khatib



Tentang Muhammad Tahir Jalaluddin







MAKAM TUANKU NANTUO 

Makam Salah satu leluhur, Tuanku Nan Tuo , 7 tahun silam (2018) Sumber foto: Deded Fardianto 

Makam Salah satu leluhur, Tuanku Nan Tuo , 7 tahun silam (2018) Sumber foto: Deded Fardianto 

Makam Salah satu leluhur, Tuanku Nan Tuo , 7 tahun silam (2018) Sumber foto: Deded Fardianto 



MAKAM TUANKU NAN RENCEH /RANCA'


Makam Salah satu leluhur , Tuanku Nan Renceh, 8 bulan silam, sumber foto ARMS.ID

Makam Tuanku Nan Renceh, 8 bulan silam, sumber foto ARMS.ID


Makam Tuanku Nan Renceh, 8 bulan silam, sumber foto ARMS.ID


Makam Tuanku Nan Renceh, 9 tahun silam, sumber foto Andrian Sani 

Makam Tuanku Nan Renceh, 8 bulan silam, sumber foto ARMS.ID






SILSILAH  KELUARGA ( ANAK ANAKKU) 

Leluhur kami  salah satunya adalah Tuanku Nan Tuo dari ibundaku Noerhajati binti Muhammad Yunus bin Muhammad Amin Datuk Bagindo Bin Muhammad bin Jalaluddin (Fakih Saghir) bin Tuanku Nan Tuo

Juga leluhur kami Tuanku Nan Renceh, juga dari garis ibundaku ,ayahnya Muhammad Yunus,  kakek ibuku Muhammad Amin Datuk Bagindo,  adalah putri dari Gandam Urai Binti Abdullah /Tuanku Nan Ranca/Renceh , salah satu putri Tuanku Nan Renceh.

Gandam Urai memiliki adik bernama Limbak Urai. Limbak Urai adalah ibunda dari Sheikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi , salah satu ulama Indonesia  yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram , setelah Syech Nawawi Al Bantani. 

Muhammad Amin Datuk Bagindo adalah kakak kandung dari Muhammad Tahir Jalaluddin , ulama  Malaysia yang juga ahli ilmu Falak

Belum sempat melengkapi  silsilah ini dengan saudara kandung  lainnya, hanya silsilah yg berhubungan langsung saja  dengan anak anakku,  dan hubungan kekerabatan dengan  Syekh Ahmad Khatib , dan Muhammad Tahir Jalaluddin . 

Garis keturunan Minangkabau  yang berwarna hijau dan merah tua. Ayahku Alm Amir Achmad, berasal dari Palembang Sumatera Selatan. Namun tidak aku peroleh silsilah ayah .