Taman Dinding Sederhana, Murah Meriah, yg Cantik
Bunga Krokot, Portulaca, atau Bunga Gelang, Mudah berbiak, rajin berbunga, murah meriah . Hanya sayang, berbunganya hanya saat matahari terbit . |
Ini pengalamanku saat menata halaman sendiri, tanpa jasa ahli . Atau profesional.Jujur saja, menanam sendiri, mengatur sendiri, ternyata mengasyikkan lho. Biar betah dan tidak bosan, meski rumah yang saya huni sekarang istilahnya rumah cepat bangun, alias Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). Ya supaya bikin betah, dibuat model agak rumah panggung .
Sengaja kami biarkan rumahnya seluas hanya seluas 54 m2 dengan halaman sekitar 200 m2. Ada lantai atas yang berbentuk mezanin , hanya satu ruangan kecil untuk menyimpan buku. Letaknya tak jauh dari Sungai. Mengingatkan saya pada rumah saya sebelumnya, yang di belakangnya juga ada sungai.
Sungai di belakang rumah |
Dinding yang kosong , di pelataran samping rumah, bisa cantik dengan hadirnya bebungaan di dinding. Tidak perlu yang mahal-mahal. Yang penting perawatannya tidak susah. Tidak sempat menyiram dalam satu dua haripun bisa kuat.
Halamannya lebih banyak hamparan paving blok. Sebagai perkerasan dan untuk parkiran kendaraan. Juga kalau ada tamu bisa masuk halaman rumah.
Pasalnya, jalan depan rumah lumayan sempit, kalau tamu kami parkir di pinggir jalan, bakal menyusahkan mobil yang lalu lalang.
Mengapa kami memilih paving blok dan grassblok untuk perkerasan halaman parkir? Alasannya demi memperhatikan resapan air. Jika kami membetonnya , bakalan menutup seluruh permukaan bumi saat hujan.
Di satu sudut kami buatkan sumur resapan. Sebuah rumah haruslah peduli lingkungan dan ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Taman Dinding
Nah , saya ingin cerita tentang dinding berhias.
Benteng samping rumah tampak dingin kesannya jika tanpa tanaman. Maka untuk menggantung aneka tanaman juga pembibita, saya membeli kawat ayam di toko bahan bangunan dekat rumah. Lalu menggunakan paku untuk tempat peranti menggantung pot kecil.
Pot dari daur ulang sampah plastik.
Tadinya rencana saya ingin mengulang kenangan Taman Gantung Pagar BRC di rumah pertama saya tahun 2003 -2007 di Riung Bandung
Seperti biasa saya mengumpulkan bekas botol dan gelas plastik air mineral . Juga poly bag bekas.
Untuk melubanginya kali ini saya gunakan solder. Puluhan tahun silam kalau melubangi bagian bawah bakal pot daur ulang ini, saya manfaatkan pisau yang dipanaskan di kompor.
Untuk media tanamnya, saya mencampur media tanam yang sudah jadi, dengan tanah hitam Lembang . Ada juga media tanam yang saya campur tanah subur (Lembang) , sekam bakar, cocovit (serbuk sabut kelapa), kompos dan pupuk kandang.
Ini dinding yang masih baru saya pasang kawat dan pot-pot daur ulang. Masih berantakan Taman dinding sederhana dengan pot bunga daur ulang, sangat murah mudah dan cantik. |
Di
rumah lama , yang sebelumnya, saya sempat membuat kompos sendiri. Karena sekarang belum
sempat, jadi saya membeli kompos dari penjual tanaman.
Cara
membuat lubang, misalkan gelas bekas Aqua, bawahnya di buat lubang di dasar
gelas, bagian tengah , dan di pinggir-pinggirnya.
Sementara dengan mulut gelas, di atas, jarak 3 cm , saya buat lubang untuk
kawat penggantung.
Hal yang sama juga untuk polybag daur ulang, melubangi bawahnya pakai solder.
pot bunga daur ulang dari bungkus Molto dll |
Untuk
menggantung pot-pot daur ulang ini , bisa memanfaatkan kawat untuk gorden. Biasa dibeli di tukang gorden. Bisa
juga menggunakan kawat biasa yang di potong kecil. Hanya kalau kawat gorden
lebih praktis dan rapih.
Nah , jadilah taman cantik murah meriah penghias dinding.
Tanaman
pilihan saya, krokot. Tadinya saya hanya membeli 3 atau 4 pot bunga krokot di
Bandung, kawasan Gede Bage. Lalu krokot
ini saya perbanyak dengan stek. Lama-lama menjadi banyak.Tadaaa, kalau sudah
banyak cantik.
Bunga Krokot, ditanam dalam pot daur ulang, bekas minum air mineral dan sejenisnya, dibuat lubang bawahnya, juga lubang di samping, untuk kawat pengait .Saya gunakan kawat untuk pengait gorden |
Bunga portulaca/ gelang. Kelemahannya , mereka bunganya hanya mekar pagi dan siang. Jika senja dan subuh masih kuncup. Tapi tidak masalah, daunnya yang lebat juga sudah bikin hati sejuk saat mata bisa memandang warna-warnanya yang hidup dan memancarkan semangat.
Dengan
berjalannya waktu, saya mengubah susunannya. Ada yang saya pindahkan ke tanah .Atau pot yang lebih besar.
Untuk
polybag bekas Molto, Lifebuoy cair , atau bekas Sunlight dan minyak goreng ,
tadinya saya menggantung hanya dengan satu kawat di tengah-tengah. Ternyata
kurang rapih.
Akhirnya
saya gunakan dua kawat pengait di dua ujung , jadi lebih rapih. Saya gunakan
untuk memperbanyak setek bunga vinca.
Supaya
bunga krokot berbunga, sesekali tambahkan pupuk NPK untuk bunga.
Krokot Jenis Sutra Bombay https://berbagigagasan.blogspot.com |
Krokot ,Portulaca, Warna-warnanya banyak dan cerah https://berbagigagasan.blogspot.com |
|
Oya,
kenapa saya tidak menanam tanaman yang mahal, kebanyakan tanaan murah dan
gammpang tumbuh. Alasannya saya tidak selalu sempat untuk mengurus taman, sayang sekali kalau tanaman mahal dan bagus
terbengkalai.
Jadi
bebungaan yang ada di taman saya, bunga bunga strong. Yang gampang tumbuh dan
berbiak.
Seperti Krokot, Zinnia, Vinca (Tapak Dara) ,Cosmos, Telang.
Rasa bahagia saat bunga-bunga yang kita tanam bersemi bak musim semi di negeri sub tropis.
Bunga Cosmos, di depan rumah. Hanya semusim.
|
Bunga Vinca (Tapak Dara) https://berbagigagasan.blogspot.com |
Bunga Cosmos https://berbagigagasan.blogspot.com |
Portulaca Putih (Krokot putih)https://berbagigagasan.blogspot.com |
Zinnia Putih https://berbagigagasan.blogspot.com |
Krokot Sutra Bombay / Moss Rose Kuning |
Zinnia Merah Tua,https://berbagigagasan.blogspot.com |
Vinca / Tapak Dara,https://berbagigagasan.blogspot.com |
Krokot jenis Sutra Bombay , Moss Rose |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar